Menhan Swedia Menentang Larangan Nuklir, Munculkan Kontroversi di Balik Keamanan Nasional

- 30 Januari 2024, 17:45 WIB
Menhan Swedia, Pal Henning Jonson, dan pendahulunya, Peter Hultqvist, memunculkan kontroversi baru dengan menentang keras RUU Nuklir.
Menhan Swedia, Pal Henning Jonson, dan pendahulunya, Peter Hultqvist, memunculkan kontroversi baru dengan menentang keras RUU Nuklir. /Foto/Reuters

ISU BOGOR - Menteri Pertahanan (Menhan) Swedia, Pal Henning Jonson, dan pendahulunya, Peter Hultqvist, memunculkan kontroversi baru dengan menentang keras rancangan undang-undang yang bertujuan melarang penyebaran senjata nuklir di negara Nordik tersebut. Penolakan ini disampaikan dalam sebuah siaran langsung oleh para pejabat militer saat ini dan mantan pejabat tinggi militer kepada SVT.

Partai Hijau Swedia, yang secara konsisten menolak keberadaan senjata nuklir di negara mereka, menekankan pentingnya adopsi undang-undang tersebut sebelum Swedia secara resmi bergabung dengan NATO. Emma Berginger, juru bicara partai tersebut, mengungkapkan kekhawatiran bahwa tanpa larangan tersebut, Swedia bisa menjadi sasaran potensial serangan nuklir.

"Kami menganggap penting untuk melindungi keamanan nasional Swedia dan inilah sebabnya kami tidak ingin senjata nuklir ada di tanah Swedia," tegas Berginger. "Mengapa kita tidak dapat dengan jelas menetapkan dalam undang-undang bahwa kita tidak menginginkan nuklir di tanah Swedia?" tambahnya.

Baca Juga: Pertama di Dunia! Elon Musk Tanam Chip Neuralink ke Otak Manusia

Namun, Menteri Pertahanan Jonson menegaskan bahwa tidak ada negara sekutu yang meminta penempatan senjata nuklir di Swedia. "Baik Amerika Serikat, Inggris, atau Prancis tidak mengisyaratkan pengerahan senjata nuklir di wilayah sekutu barunya," ujar Jonson dengan tegas. "Kami memiliki sikap keras terhadap masalah ini dan mendapat dukungan luas, sementara Norwegia dan Denmark bahkan tidak memiliki undang-undang terkait," tambahnya.

Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan Hultqvist mendukung posisi Jonson dengan menyatakan bahwa selama delapan tahun masa jabatannya, isu ini tidak pernah menjadi perbincangan atau mendapatkan tekanan apapun. "Masalah ini tidak pernah ada dalam agenda," katanya.

Perlu dicatat bahwa saat ini, Amerika Serikat telah menempatkan senjata nuklirnya di beberapa negara non-nuklir anggota NATO, seperti Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki. Kontroversi ini membuka diskusi lebih lanjut tentang kebijakan keamanan nasional Swedia dan perannya dalam situasi geopolitik global yang semakin kompleks.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x