Network
YORDANIA - Spanjang konflik yang berkecamuk di wilayah Yordania, Iran menegaskan bahwa tuduhan yang dilayangkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, terkait serangan terhadap pangkalan AS tidak memiliki dasar yang kuat. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengecam retorika anti-Teheran dari pihak Inggris dan menyatakan bahwa klaim tersebut hanya dimotivasi oleh tujuan politis tertentu.
"Tuduhan ini dibuat dengan niat politis tertentu untuk memutarbalikkan realitas di kawasan, dan kami melihat bahwa klaim ini dipengaruhi oleh pihak ketiga, termasuk rezim Zionis yang terlibat dalam tindakan kejam," tegas Kanaani sebagaimana dilansir kantor Berita IRNA, Senin, 29 Januari 2024.
Reaksi keras muncul setelah Cameron menyampaikan ketidakpuasan atas serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan Amerika di Yordania. Meskipun mengutuk serangan tersebut, Cameron kembali menegaskan keterlibatan Iran dalam operasi pasukan perlawanan, klaim yang sebelumnya sudah dianggap "tidak berdasar" oleh Republik Islam.
Baca Juga: Hadapi Tekanan Besar usai 3 Tentara AS Tewas di Yordania, Biden Didesak Serang Iran
"Kami terus mendesak Iran untuk mengurangi ketegangan di kawasan," tambah Cameron dalam unggahannya di jejaring sosial.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa pernyataan dan tindakan non-konstruktif dari beberapa pejabat Barat dapat mengancam perdamaian dan stabilitas di tingkat regional dan internasional.
"Sebagaimana yang kami sampaikan sebelumnya, kelompok perlawanan di wilayah ini menanggapi kejahatan perang dan genosida rezim Zionis. Mereka tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran dan bertindak sesuai prinsip dan prioritas mereka sendiri, demi kepentingan negara dan rakyat mereka," tegas Kanaani.
Baca Juga: 3 Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di Yordania, Begini Respons Joe Biden
Dalam saran penutupnya, Kanaani mengajak negara-negara Barat untuk lebih berfokus pada mengutuk kejahatan rezim pendudukan Israel dan mendukung upaya bantuan kemanusiaan ke Gaza, daripada melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Iran.***
