Hadapi Tekanan Besar usai 3 Tentara AS Tewas di Yordania, Biden Didesak Serang Iran

- 29 Januari 2024, 20:52 WIB
Presiden AS Joe Biden
Presiden AS Joe Biden /REUTERS/Leah Millis/

ISU BOGOR - Pasca-serangan yang menyebabkan tewasnya tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya, Presiden Joe Biden menghadapi tekanan besar untuk merespons tindakan militan yang didukung Iran. Serangan tersebut menambah ketegangan politik, memicu tuntutan agar AS memberikan pukulan langsung kepada Iran. Biden, yang enggan terlibat dalam konflik yang dapat memicu perang lebih luas, kini berada dalam posisi sulit untuk menentukan respons.

Para ahli mengindikasikan bahwa pilihan respons Biden dapat berkisar dari menargetkan pasukan Iran di luar negara hingga melakukan serangan balasan yang lebih hati-hati hanya terhadap militan yang bertanggung jawab. Meskipun Amerika Serikat telah mengalami lebih dari 150 serangan yang didukung Iran sejak Oktober, serangan terbaru yang menewaskan pasukan AS memberi Biden ruang politik untuk bertindak tanpa mengambil risiko perang langsung dengan Teheran.

Partai Republik menuduh Biden membiarkan pasukan AS menjadi sasaran empuk dan menyerukan serangan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran. Beberapa anggota Partai Republik, termasuk Senator Tom Cotton dan Mike Rogers, mendesak tindakan langsung terhadap Teheran.

Baca Juga: 3 Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di Yordania, Begini Respons Joe Biden

Mantan Presiden Donald Trump juga ikut berkomentar, menggambarkan serangan itu sebagai konsekuensi dari kelemahan Joe Biden. Pemerintahan Biden menyatakan komitmen untuk melindungi pasukan AS di seluruh dunia, namun kritik dari internal menyuarakan keprihatinan terhadap strategi Biden dalam mengatasi konflik di Timur Tengah.

Sementara para ahli memperingatkan bahwa serangan langsung ke wilayah Iran dapat memicu eskalasi besar, beberapa mengusulkan alternatif seperti menargetkan militan di Irak atau Suriah. Namun, perhatian terhadap dampak politik dan respons tegas dari Iran tetap menjadi pertimbangan utama.

Situasi ini memunculkan debat di internal AS, antara tuntutan pembalasan militer yang tegas dan keprihatinan akan kemungkinan konsekuensi yang lebih besar. Komentar dari pejabat pertahanan AS menunjukkan ketidakjelasan mengenai dampak yang mungkin terjadi pada Iran.

Ketegangan semakin membesar, dengan para ahli memperingatkan bahwa tindakan AS perlu dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari eskalasi yang dapat menyeret negara ini ke dalam konflik besar di Timur Tengah.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x