Ini Prediksi Emil Salim Soal Nasib Budidaya Lobster Indonesia 5 Tahun ke Depan

- 10 Agustus 2020, 20:43 WIB
CENDEKIAWAN Indonesia Emil Salim memberikan motivasi pada acara bertajuk Riung Pemuda, Bogor Menatap Masa Depan di Graha Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 28 Oktober 2019. Dia meminta pemuda Indonesia untuk lebih giat belajar agar mampu bersaing secara global.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR
CENDEKIAWAN Indonesia Emil Salim memberikan motivasi pada acara bertajuk Riung Pemuda, Bogor Menatap Masa Depan di Graha Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 28 Oktober 2019. Dia meminta pemuda Indonesia untuk lebih giat belajar agar mampu bersaing secara global.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR /Windianti Retno Sumardiyani



ISU BOGOR - Pakar Ekonomi Profesor Emil Salim memprediksi budidya Lobster Indonesia akan dikalahkan Vietnam lima tahun ke depan, atas peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Edhi Prabowo yang mengizinkan ekspor benih ikan tersebut.

Emil Salim pun mencurahkan kritikan tentang adanya permen dari Edhy Prabowo tentang ekspor benih Lobster yang juga telah menjadi kontroversi dari berbagai pihak, salah satunya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Bahkan Emil memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan permen tersebut.

Baca Juga: Kasus Positif Kota Bogor Melonjak Naik, 33 Persen Impoted Case

"Sejalan dgn penolakan PP Muhammadiyah & PNNU, saya mohon Presiden @jokowi membatalkan Permen KP no:12/2020 tgl.4/5/2020 yg mengizinkan 318 juta ekor benih bening lobster diekspor 3 bulan dlm rangka ekspor 365 juta per thn selama 3 thn kedepan yg rugikan RI," ujarnya melalui akun Twitternya @emilsalim2010.

Emil menjelaskan, mengizinkan ekspor benih bening lobster mengurangi kesempatan nelayan, pengembang lobster nasional menaikkan nilai tambah lobster serta hasil pendapatannya. Semata-mata demi keuntungan eksportir mengekspor benih lobster pada kompetitor di luar negeri.

Baca Juga: Dievaluasi Kemenpan RB Raih Predikat A, Kota Bogor Jadi Pilot Project Pelayanan Kelompok Rentan

"Kem.Kelautan & Perikanan: Ekspor dibatasi hingga 1 MILYAR benih bening lobster utk 3 tahun. Ini buka peluang Vietnam yg unggul produktifitasnya membangun pembudidayaan & produksi lobsternya dan sebagai penyaing mengalahkan nelayan Indonesia 5 tahun ke depan," tambahan cuitannya.

Serangkaian penjelasan Emil mendapat berbagai komentar dari warganet yang setuju dengan kritikannya.

Namun, ada pula yang menganggap lobster adalah ikan yang mahal dan jarang sanggup dibeli masyarakat Indonesia, sehingga ekspor tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di dalam negeri.

Baca Juga: Kwon Mina Coba Bunuh Diri Dikaitkan Dengan Perundungan Jimin  

Di salah satu cuitan Emil Salim yang banyak dikomenteri warganet pro dan kontra itu, muncul Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun ikut menjelaskan soal riskannya ekspor lobster kepada warganet yang bertanya.

"Kita butuh duitnya yg lebih banyak dan menjaga sumber duit untuk nelayan terus ada kalau lobsternya juga terus ada. Dan menjaga ekosistem di laut kita," balas Susi.

Penjelasan Susi itu menjawab komentar akun Poundra Apriliansyah @ardnuop yang membalas cuitan Emil tentang memohon untuk pembatalan permen.

Baca Juga: Peneliti Universitas Airlangga: Masker Lebih Efektif Cegah Penularan Covid-19 Saat Naik Ojol

"Pak profesor kenapa lobster yg diributkan ke pak presiden padahal tdk semua masyarakatnya butuh memakan lobster bahkan membelinya saja banyak yg tdk mampu. apa yg perlu ditumbuhkan keadaan saat ini," cuitnya.***



Editor: Linna Syahrial

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x