Network
Hal itu diungkap Wartawan Rusia Alexei Venediktov, yang berhubungan dengan politisi veteran itu terkait situasi Rusia akibat perang di Ukraina.
Sekadar diketahui, Gorbachev terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada tahun 1985.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina: Putin Disebut Putus Asa setelah Kehilangan 50 Ribu Tentaranya
Dikutip dari Expreess UK, Jumat 22 Juli 2022, dia menghasut kebijakan kebebasan politik dan keterbukaan yang dikenal sebagai Glasnost dan reformasi ekonomi yang dikenal sebagai Perestroika.
Gorbachev menjalin hubungan baik dengan Barat dan memungkinkan diskusi terbuka tentang politik dan sejarah Soviet dan mengadakan pemilihan multipartai.
Namun periode ini ditandai dengan meningkatnya nasionalisme di republik-republik Soviet konstituen, salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991.
Baca Juga: Putin ke Teheran, Gandeng Iran untuk Hadapi Sanksi Barat?
Gorbachev, yang tumbuh pada periode Stalinis sekarang berusia 91 tahun, dan belum berkomentar secara terbuka tentang apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Namun dalam sebuah wawancara dengan Forbes Rusia Mr Venediktov, editor independen Ekho Moscow Radio, mengatakan Mr Gorbachev sedih melihat bagaimana peristiwa saat ini berlangsung.
“Reformasi Gorbachev - politik, bukan ekonomi - semuanya hancur.
