SBaca Juga: Diserbu Ribuan Demonstran, Presiden Sri Lanka Tinggalkan Kediamannya
"Rasanya luar biasa, orang-orang mencoba mengambil tempat ini selama sekitar tiga jam.
"Tidak peduli apa, semua orang di kerumunan ini akan berada di sini sampai Ranil juga mundur," kata kata mahasiswa Sanchuka Kavinda, 25, berdiri di samping gerbang kantor perdana menteri yang terbuka dan hancur.
Akibat bentrokan itu, menurut Media lokal mengatakan seorang pengunjuk rasa berusia 26 tahun meninggal dunia setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit karena terkena gas air mata hingga menimbulkan gagal pernafasan.
Baca Juga: Sri Lanka Bangkrut, PM Ranil Wickremesinghe Beberkan Rencana Kebangkitan Ekonomi
Dalam sebuah pernyataan, Wickremesinghe mengatakan para pengunjuk rasa tidak punya alasan untuk menyerbu kantornya.
"Mereka ingin menghentikan proses parlementer. Tapi kita harus menghormati Konstitusi," katanya.***