Pengantin Jihadi Shamima Jadi Target Utama ISIS Setelah Kecam Kelompok Teror Itu

- 14 November 2021, 16:21 WIB
Pengantin Jihadi Shamima Jadi Target Utama ISIS Setelah Kecam Kelompok Teror Itu
Pengantin Jihadi Shamima Jadi Target Utama ISIS Setelah Kecam Kelompok Teror Itu /the mirror

ISU BOGOR - Pengantin Jihadi Shamima menjadi target utama ISIS setelah menyatakan bahwa dia telah mengecam kelompok teror tersebut.

Wanita berusia 22 tahun itu dikatakan menjadi target utama ISIS setelah menyatakan bahwa dia telah mengecam kelompok teror tersebut.

Begum, yang kewarganegaraan Inggrisnya dicabut oleh Home Office dengan alasan keamanan nasional pada 2019, melakukan perjalanan dari London Timur ke Suriah pada 2015 ketika dia berusia 15 tahun.

Baca Juga: Song Ji Hyo Kejutkan Penggemar dan Netizen dengan Foto Baru di SNS

Baca Juga: Jungkook BTS Ramai Dibicarakan Setelah Penggemar Lihat Visual Tampannya dengan Bare Face di In The Soop 2

Dia menikah dengan jihadis Yago Riedijk dan pasangan itu memiliki tiga anak, yang semuanya telah meninggal.

Begum telah berulang kali mengatakan dia ingin kembali ke Inggris dan akan lebih baik mati daripada kembali ke ISIS.

Dia sekarang tinggal di kamp Al-Roj di Suriah dan mengenakan pakaian Barat.

Istri ISIS yang taat dilaporkan telah bersumpah untuk membunuhnya dan Begum mengklaim ada upaya pembakaran di tendanya minggu lalu.

Seorang sumber mengatakan jika mengenakan sepatu olahraga dan make-up telah membuat marah para istri.

Itu terjadi setelah suaminya menolak untuk mengutuk pemenggalan ISIS saat dia merayakan kehidupan 'indah' ​​pasangan itu di bawah kelompok ekstremis.

Dia berharap untuk bersatu kembali dengan istrinya dan memulai sebuah keluarga lagi.

Baca Juga: Jennie dan Rose BLACKPINK Tertangkap Kamera di Pesta Pasca Pernikahan Paris Hilton

Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan serangan yang diklaim ISIS di Barat dilarang dalam Islam karena mereka melibatkan pembunuhan orang yang tidak bersalah orang yang tidak bersalah.

Tapi dia tidak akan mengkritik kekerasan kelompok terhadap Yazidi dan Muslim lainnya.

Riedijk dari Belanda mengatakan dia tidak bisa berkomentar ketika diminta untuk mengutuk hukuman brutal kelompok itu.

Dia masih berharap untuk melihat kekhalifahan yang mengikuti tradisi Islam.

Media menceritakan pada bulan September bagaimana Begum mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia akan menolak menyebutkan nama orang Inggris yang terlibat dalam ISIS.

Begum kemudian bersikeras dia bukan ancaman dan memohon untuk kembali ke Inggris bahkan menyarankan dia bisa membantu memerangi terorisme.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: The Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x