Serangan Bunuh Diri Terjadi di Irak Tewaskan 32 Orang Diduga Pemberontakan ISIS

- 22 Januari 2021, 18:34 WIB
Serangan Bunuh diri di Baghdad tewaskan 32 Orang
Serangan Bunuh diri di Baghdad tewaskan 32 Orang /ANTARA/

ISU BOGOR - Serangan Bunuh diri terjadi di Irak yang menewaskan hingga 32 orang, serangan ini diduga perbuatan ISIS.

Bunuh diri masal ini baru terjadi pertama kali di Irak.

Hal ini bermula saat dua orang pria meledakkan diri di pasar Baghdad yang padat pada Kamis, 21 Januari 2021.

Ledakan besar ini ikut menewaskan sedikitnya 32 orang, hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Sejak Januari 2021 Indonesia Alami Peningkatan Gempa, Sulteng Paling Banyak

Baca Juga: Nilai Kurs Rupiah Antar Bank Alami Kenaikan Dipicu Karena Imbal Hasil Obligasi AS

Baca Juga: Kronologis Suku Togutil Memanah Warga yang Hendak Memberi Makanan di Rimba Halmahera

Otoritas menggambarkan bahwa pengeboman bunuh diri besar pertama di Irak selama tiga tahun itu merupakan tanda bahwa ISIS aktif lagi.

Menurut wartawan Reuters yang telah diba di lokasi ledakan terjadi, banyak sekali genangan darah dan sepatu yang terlihat berceceran di pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota.

Menurut otoritas kesehatan, sedikitnya ada 110 orang terluka akibat kejadian ini.

Menurut seorang pedagang kaki lima mengatakan saat seorang pengebom itu datang ia menjatuhkan dirinya dan mengeluh sakit.

"Seorang (pengebom) datang, jatuh ke tanah dan mulai mengeluh 'perut saya sakit' dan dia menekan detonator di tangannya. Langsung meledak. Orang-orang tercabik-cabik," ujarnya.

Serangan bunuh diri dulu hampir setiap hari terjadi di ibu kota Irak, hal ini telah berhasil dihentikan dalam beberapa tahun terakhir sejak ISIS dikalahkan pada 2017.

Baca Juga: NOAH Nyanyikan Lagu Bahasa Korea di Album Keterkaitan Keterikatan


Tidak adanya serangan merupakan bagian dari peningkatan keamanan secara keseluruhan yang telah membawa kehidupan normal kembali ke baghdad.

"Kelompok teroris ISIS mungkin berada di balik serangan itu," ujar kepala Pertahanan Sipil Mayjen Kadhim Salman kepada wartawan.

Sebuah video yang diambil dari atap dan beredar di media sosial, tampaknya menunjukkan ledakan kedua menimpa orang-orang yang berkumpul di daerah tersebut.

Gambar yang dibagikan secara daring, menunjukkan beberapa orang tewas dan terluka.

Pasukan keamanan Irak dikerahkan dan jalan-jalan utama diblokir untuk mencegah kemungkinan serangan susulan.

Serangan pada Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018 yang menewaskan hingga 27 orang.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan dengan para komandan keamanan tertinggi untuk membahas serangan hari Kamis.

Baca Juga: VIRAL, Video Suku Togutil Panah Warga yang Hendak Beri Makanan di Rimba Halmahera

Baca Juga: iKON Dalam Tahap Akhir Diskusi Untuk Gabung Lineup untuk Acara Kingdom di Mnet

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Gunung Mas Bogor Kemalingan, Polisi Sebut Terbawa Banjir

Setelah pertemuan itu, Kadhimi memeca komandan utama keamanan dan kepolisian, wakil menteri dalam negeri urusan intelijen, direktur kontra terorisme, dan intelijen pada kementerian dalam negeri serta komandan pasukan kepolisian federal.

Serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil adalah taktik dari pemberontakan Muslim Sunni selama pendudukan AS di Irak setelah invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada 2003.

Hal ini kemudian digunakan oleh ISIS yang menguasai sepertiga negara itu pada 2014.

Pada 2017, para petempur ISIS telah diusir dari semua wilayah yang mereka kuasai, meskipun mereka terus melakukan serangan kecil-kecilan terhadap pasukan Irak dan menyerang sejumlah pejabat terutama di wilayah utara.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x