Dampak wabah ini sangat brutal di Indonesia, dengan cerita orang-orang yang putus asa mencari tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat-obatan untuk orang yang mereka cintai.
Meskipun demikian, lebih dari seminggu setelah Indonesia mencatat jumlah infeksi harian tertinggi, Presiden Joko Widodo menandai bahwa pembatasan saat ini dapat dilonggarkan mulai minggu depan jika kasus mulai turun.
Kata beberapa pakar kesehatan masyarakat pelonggaran pembatasan kemungkinan prematur dan berpotensi berbahaya.
Sementara kasus telah menurun, lebih dari 56.000 pada pertengahan Juli ini, kini menjadi 49.000 pada Jumat, 23 Juli.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19 Membuat Perdebatan Pemakaian Masker di AS, Kontroversi Terjadi
Namun, ahli epidemiologi mengatakan tingkat pengujian juga turun pada periode yang sama, sehingga sulit untuk menentukan apakah ada penurunan yang sebenarnya.
Bahkan jika kasusnya mendatar, pembatasan santai tidak disarankan mengingat tingkat hunian rumah sakit dan tingkat kematian tetap tinggi, kata mereka.
Pembatasan sosial yang berlaku sejak 3 Juli seperti bekerja dari rumah dan pusat perbelanjaan yang ditutup saat ini terbatas di pulau Jawa dan Bali dan 'zona merah' lainnya di seluruh negeri.
Menteri Senior Luhut Pandjaitan mengatakan ini dapat dikurangi pada Senin, 26 Juli 2021 jika kasus terus turun dan indikator lainnya membaik.
Dia juga mengatakan kondisi sosiologis masyarakat akan menjadi faktor dalam keputusan tersebut.