Kata beberapa pakar kesehatan masyarakat pelonggaran pembatasan kemungkinan prematur dan berpotensi berbahaya.
Sementara kasus telah menurun, lebih dari 56.000 pada pertengahan Juli ini, kini menjadi 49.000 pada Jumat, 23 Juli.
Baca Juga: Pemimpin Revolusi Iran Ayatollah Ali Khamenei Terima Dosis Kedua Vaksin COVID-19 Buatan Sendiri
Namun, ahli epidemiologi mengatakan tingkat pengujian juga turun pada periode yang sama, sehingga sulit untuk menentukan apakah ada penurunan yang sebenarnya.
Bahkan jika kasusnya mendatar, pembatasan santai tidak disarankan mengingat tingkat hunian rumah sakit dan tingkat kematian tetap tinggi, kata mereka.
Tingkat kematian Indonesia saat ini tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global.
Menurut Our World in Data, sementara hampir 2.500 orang telah meninggal dalam isolasi atau di luar rumah sakit sejak Juni, kata inisiatif data independen, Lapor COVID-19.
Pembatasan sosial yang berlaku sejak 3 Juli seperti bekerja dari rumah dan pusat perbelanjaan yang ditutup saat ini terbatas di pulau Jawa dan Bali dan 'zona merah' lainnya di seluruh negeri.
Menteri Senior Luhut Pandjaitan mengatakan ini dapat dikurangi pada Senin, 26 Juli 2021 jika kasus terus turun dan indikator lainnya membaik.
Dia juga mengatakan kondisi sosiologis masyarakat akan menjadi faktor dalam keputusan tersebut.