ISU BOGOR - Sejumlah negara, seperti Israel telah menawarkan dosis ketiga vaksin COVID-19 atau booster vaksin kepada orang-orang yang kekebalannya terganggu.
Kemudian Prancis sejak April telah mendorong penggunaan booster vaksin untuk penerima transplantasi, pasien dialisis, dan mereka yang menggunakan obat kuat perusak kekebalan.
Perusahaan vaksin sedang mempelajari efektivitas suntikan ketiga booter vaksin ini, baik identik dengan dua yang pertama atau disesuaikan dengan varian.
Jadi, menjadi logis untuk bertanya apakah orang kita yang sudah divaksin membutuhkan suntikan booster vaksin untuk melindungi dari varian baru, termasuk Delta, yang pertama kali terlihat di India itu.
Untuk saat ini, seperti dilansir USA Today menyebut pemerintah AS mengatakan booster tidak diperlukan. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Tembakan ketiga belum terbukti aman atau efektif, dan ada banyak orang rentan di seluruh dunia yang belum mendapatkan dosis pertama vaksin.
Selain itu, sepertinya tidak perlu. Lebih dari 99% dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 tidak divaksinasi. Jika vaksin tidak efektif, lebih banyak orang yang divaksinasi akan jatuh sakit parah.