Minta Presiden Jokowi Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar, dr Pandu Riono Sebut BUMN Tamak Cari Profit

- 12 Juli 2021, 10:56 WIB
Kolase foto dr Pandu Riono (kiri) dan Presiden Jokowi
Kolase foto dr Pandu Riono (kiri) dan Presiden Jokowi /instagram @panduriono @jokowi

ISU BOGOR - Epidemiliog Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono bersama dua rekannya Irma Handayani, dan Sulfikar Amir membuat petisi batalkan vaksin Covid-19 berbayar.

Petisi batalkan vaksin Covid-19 berbayar itu digulirkan dr Pandu Riono dan kawan-kawannya menyusul Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Kimia Farma memberlakukan vaksin berbayar di sejumlah kliniknya.

"Jangan mau ditekan buat aturan yang menguntungkan BUMN yang tamak cari profit saat rakyat sedang berkabung, pak @BudiGSadikin," kata dr Pandu Riono di akun twitternya @drpriono1, Senin 12 Juli 2021.

Baca Juga: Kimia Farma Lakukan Praktik Jual Beli Vaksin, Faisal Basri Sebut Itu Tindakan Biadab

Bahkan dr Pandu Riono secara tegas mendesak Presiden Jokowi untuk segera membatalkan vaksin Covid-19 berbayar yang berlaku hari ini.

"Cegah agar Negara/BUMN berbisnis dengan rakyat yang sedang bergabung akibat lonjakan kasus yang belum ditekan. Kematian demi kematian menghampiri kita. Tolak vaksin berbayar! @jokowi," kata dr Pandu.

Alasan dr Pandu Riono dan kawan-kawan mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar itu dibubuhkan petisi dengan judul Batalkan Vaksinasi Mandiri di situs change.org.

Baca Juga: Sindir Pedas Ngabalin soal Sampah Demokrasi yang Mendesak Jokowi Mundur, Refly Harun: Komunikasi Istana Buruk

Petisi yang juga ditandatangani dr Pandu atas nama Koalisi untuk Semua menulis rencana pemerintah untuk memperbolehkan vaksinasi mandiri akan menyebabkan ketimpangan yang tinggi dan justru dapat memperpanjang pandemi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x