Penyelidikan Jatuhnya Pesawat C-130 Tentara Filipina Dimulai, Tidak Ada Tanda Serangan ISIS

- 6 Juli 2021, 13:11 WIB
Ilustrasi pesawat jatuh: Pesawat militer Filipina yang membawa total 96 orang penumpang termasuk pilot jatuh [ada Minggu, 4 Juli 2021 dan menewaskan warga.
Ilustrasi pesawat jatuh: Pesawat militer Filipina yang membawa total 96 orang penumpang termasuk pilot jatuh [ada Minggu, 4 Juli 2021 dan menewaskan warga. /PIXABAY/globenwein

 

Runutan Kecelakaan

Komando militer mengatakan tentara terbang ke Jolo dari Laguindingan, sekitar 460 km (290 mil) jauhnya, untuk dikerahkan ke batalyon mereka.

Tentara telah berperang lama di daerah itu melawan gerilyawan dari Abu Sayyaf yang diilhami ISIS dan faksi-faksi lainnya.

Namun, pejabat Filipina meyakini, tidak ada tanda-tanda pesawat itu dijatuhkan oleh tembakan gerilyawan.

Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Filipina mengatakan Bandara Jolo memiliki landasan pacu 1.200 meter yang biasanya digunakan penerbangan turboprop sipil dan beberapa penerbangan militer.

Pesawat Lockheed merupakan salah satu pewasat yang baru saja diberikan Amerika Serikat ke Filipin dari dua yang kirimkan sebagai kerjasama Keamanan Pertahanan.

Situs web C-130.net mengatakan pesawat yang jatuh pertama kali diterbangkan pada tahun 1988. Model tersebut handal bagi angkatan bersenjata di seluruh dunia.

Baca Juga: Diblokir Twitter, Pendukung Donald Trump Buat Medsos Baru GETTR, Penggunanya Sudah 500.000

 

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x