Di sisi lain junta militer Myanmar berpendapat bahwa kudeta yang mengakhiri 10 tahun reformasi demokrasi tentatif akan membawa 'demokrasi yang disiplin.'
Baca Juga: Kudeta Berantakkan, Rakyat Myanmar Sudah Banyak yang Kelaparan, Paus Fransiskus Turun Tangan
Mliiter Myanmar malah mendapat penguatan kerjasama bidang keamanan dengan Rusia.
Pada pertemuan di Moskow, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev dengan pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, berkomitmen untuk lebih memperkuat keamanan dan hubungan lain antara kedua negara.
Aktivis HAM menuduh Rusia berarti melegitimasi kekuasaan junta militer Myanmar sebagai penguasa, setelah mengkudeta Aung San Suu Kyi.***