Kudeta Militer Bantai 860 Warga, Uni Eropa Boikot Aset dan Sanksi 8 Pejabat Myanmar

- 22 Juni 2021, 11:35 WIB
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing (kiri) tiba di Jakarta untuk mengikuti KTT ASEAN, yang ditanggapi oleh anggota DPR.*
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing (kiri) tiba di Jakarta untuk mengikuti KTT ASEAN, yang ditanggapi oleh anggota DPR.* /Sekretariat Presiden


Di sisi lain junta militer Myanmar berpendapat bahwa kudeta yang mengakhiri 10 tahun reformasi demokrasi tentatif akan membawa 'demokrasi yang disiplin.'

Baca Juga: Kudeta Berantakkan, Rakyat Myanmar Sudah Banyak yang Kelaparan, Paus Fransiskus Turun Tangan

 

Mliiter Myanmar malah mendapat penguatan kerjasama bidang keamanan dengan Rusia.

Pada pertemuan di Moskow, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev dengan pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, berkomitmen untuk lebih memperkuat keamanan dan hubungan lain antara kedua negara.

 

Baca Juga: Tindakan Embargo Senjata PBB ke Myanmar Ditolak Militer, Legitimasi Duta Besarnya ke Indonesia Dipertanyakan

 

Aktivis HAM menuduh Rusia berarti melegitimasi kekuasaan junta militer Myanmar sebagai penguasa, setelah mengkudeta Aung San Suu Kyi.***

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x