Misteri Buaya Bertanduk Punah Terpecahkan Setelah 150 Tahun

- 30 April 2021, 16:03 WIB
Tengkorak buaya bertanduk punah dari Madagaskar (Voay robustus), yang merupakan bagian dari koleksi paleontologi Museum Sejarah Alam Amerika.
Tengkorak buaya bertanduk punah dari Madagaskar (Voay robustus), yang merupakan bagian dari koleksi paleontologi Museum Sejarah Alam Amerika. /M. Ellison / AMNH

ISU BOGOR - Setelah hampir 150 tahun kontroversi, para ilmuwan akhirnya memecahkan misteri klasifikasi seputar buaya bertanduk yang telah punah dan menentukan dengan tepat di mana buaya samar ini berada di pohon kehidupan.

Mnurut bukti fosil, buaya bertanduk yang telah punah ( Voay robustus ) merupakan endemik Madagaskar sejak 9.000 tahun lalu. Buaya ini hidup 1.300 hingga 1.400 tahun yang lalu.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1872, binatang ini dinamai sesuai dengan tanduk khas di tengkorak mereka.

Baca Juga: Praktik Tradisi Ramadhan Unik dan Aneh di Seluruh Dunia

Sejak penemuannya, mereka telah diklasifikasikan dalam beberapa famili yang berbeda, disalahartikan sebagai spesies lain dan diberi beberapa nama berbeda, tanpa asal usul evolusioner yang jelas.

Dalam studi baru, para peneliti dari American Museum of Natural History (AMNH) di New York City menggunakan analisis DNA untuk menjelaskan reptil ambigu ini dan menentukan apakah mereka termasuk dalam kelompok unik mereka sendiri.

"DNA menceritakan kisah yang berbeda. Itu memberitahu kita berulang kali bahwa penampilan bisa menipu." kata penulis utama Evon Hekkala, seorang rekan AMNH di Universitas Fordham di New York, kepada Live Science.

Sejarah yang rumit

Madagaskar saat ini adalah rumah bagi buaya Nil ( Crocodylus niloticus ), yang merupakan hewan invasif di negara pulau tersebut.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x