Israel Dituding Tahan Kiriman Vaksin Covid-19 Untuk Palestina

- 16 Februari 2021, 20:29 WIB
ILUSTRASI pemudi Palestina.
ILUSTRASI pemudi Palestina. /* /pixabay

ISU BOGOR - Israel dituding menahan pengiriman vaksin Covid-19 untuk Palestina ke Jalur Gaza, hal ini membuat Palestina belum menerima satu pun dosis vaksin.

Pada Senin, 15 Februari 2021, otoritas Palestina menuding Israel menahan pengiriman vaksin ke Jalur Gaza.

Seorang pejabat Palestina mengungkapkan bahwa Otoritas mencoba membawa 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia ke Gaza.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions Barcelona Vs PSG. Tanpa Neymar, Mbappe Jadi Andalan

Baca Juga: Prediksi Barcelona vs PSG: Neymar Gagal Reuni Bersama Messi

Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo Usul Libur Idul Fitri 2021 Diperpendek

Vaksin Sputnik V Rusia ini dibawa dari Tepi barat yang diduduki oleh Israel.

Namun, Israel mengungkapkan mereka menghentikan pengiriman itu di pos pemeriksaan Tepi Barat dan memberitahu Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkannya ke Gaza.

Menurut keamanan Israel, badan yang ditugasi menyetujui pengiriman tersebut adalah dewan keamanan nasional Israel.

Itu juga merupakan bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pejabat Palestina mengatakan pihaknya mengajukan permintaan kepada otoritas pertahanan Israel soal pengiriman vaksin.

Permintaan ini setelah Palestina menerima pengiriman awal  10.000 dosis vaksin Rusia di Tepi Barat pada 4 Februari lalu.

"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dibawa untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuk," ujar Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkayla.

"Menurut rencana, dosis-dosis ini akan diberikan pada staf medis yang bertugas di ruang perawatan intensif bagi pasien covid-19, dan pada staf yang bekerja di bagian gawat darurat," lanjutnya.

Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka ! Innalillahi, Dunia Musik Cadas Kehilangan Irfan Sembiring

Pengiriman vaksin dikembalikan ke Ramallah karena perlu disimpan pada suhu dingin.

Penundaan tersebut menyoroti tantangan vaksinasi yang mungkin dihadapi masyarakat Palestina di seluruh Tepi Barat dan Gaza.

Kedua wilayah yang terbagi secara geografi itu dicaplok Israel selama perang 1967 dan ditinggalkan oleh 5,2 juta warga Palestina.

Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat serta sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza.

Israel juga mengendalikan menguasai kawasan sempit yang berbatasan dengan Mesir di selatan.

Baik Israel maupun Mesir terus menerapkan blokade di jalur pantai.

Alasannya, mereka mengkhawatirkan keamanan terkait kelompok garis keras Islam Hamas, yang telah menguasai Gaza sejak 2007.

Palestina serta kelompok-kelompok pembela hak asasi menuduh israel mengabaikan tugasnya sebagai penguasa pendudukan dengan tidak memasukkan penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam program vaksinasi mereka.

Baca Juga: Bojonggede Bogor Zona Merah, BIN Kerahkan 2 Mobil Laboratorium BSL-2 untuk Melacak Corona

Baca Juga: Stephen Curry Cetak 36 Poin, Warriors Berikan Kekalahan Ke-8 Untuk cavs Dengan Perolehan 129-98

Baca Juga: AWAS SPOILER ! Manga Boruto Chapter 55 Bahasa Indonesia, Jadwal Rilis dan Bocorannya. Isshiki Kalah

Israel sendiri saat ini unggul di antara negara-negara di seluruh dunia dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa, di bawah perjanjian perdamaian Oslo, Kementerian Kesehatan Palestina bertanggung jawab untuk menjalankan vaksinasi bagi masyarakat di Gaza dan sebagian Tepi Barat.

Di dua wilayah itu, Otoritas Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas.

Setelah menerima pengiriman sejumlah kecil vaksin Moderna Inc dari Israel, Otoritas Palestina pada 2 Februari mulai menyuntikkan vaksin pada para petugas kesehatan di Tepi Barat.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x