China Beri Jawaban Menohok saat NATO Minta Tak Dukung Rusia: Tidak Perlu Ceramah

18 Maret 2022, 19:36 WIB
China Beri Jawaban Menohok saat NATO Minta Beijing Tak Dukung Rusia: Tidak Perlu Ceramah /YVES HERMAN/REUTERS
ISU BOGOR - China memberikan jawaban menohok saat NATO meminta Beijing tak dukung Rusia terkait invasi ke Ukraina. Pemerintah yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu mengecam NATO dan meminta untuk tidak menceramahinya.

Bahkan Beijing mengungkit blok itu terkait peristiwa pengeboman kedutaan besar China di Beograd selama serangan 1999 di Yugoslavia adalah tindakan AS.

“Orang-orang China dapat sepenuhnya merasakan rasa sakit dan penderitaan negara lain karena kami tidak akan pernah melupakan siapa yang telah mengebom kedutaan kami di Republik Federal Yugoslavia.

Baca Juga: Ukraina Dicuekin NATO karena Bukan Anggota, Zelensky: Kami Memahami Itu

"Kami tidak membutuhkan kuliah tentang keadilan dari para pelanggar hukum internasional,” sebagaimana dilansir Russia Today yang mengutip juru bicara misi diplomatik Beijing untuk UE tentang pernyataan yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Diplomat China menyebut NATO sebagai "sisa Perang Dingin" dan meminta blok tersebut untuk introspeksi dan memeriksa, apakah mereka mampu berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas dunia dengan memperluas operasi militer.

“China memiliki kewajiban sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk benar-benar mendukung dan menegakkan hukum internasional,” tambahnya.

Baca Juga: Putin Harus Siaga, Kapal Perang Terbesar Kerajaan Inggris Mulai Bergabung dengan NATO di Arktik

Media Rusia mengklaim serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dipicu oleh sikap ekspansif NATO.

Hal tersebut membuat Moskow menganggapnya sebagai ancaman keamanan nasional yang harus dicabut setelah AS dan pasukan sekutu tidak beranjak dari posisi mereka untuk meredakan situasi melalui dialog.

Selain itu, Rusia juga mengklaim bahwa mereka harus berdiri di samping pemberontak, yang diserang oleh pasukan Ukraina.

Baca Juga: AS Ancam Pakai Kekuatan Penuh saat Rudal Rusia Bombardir Perbatasan Negara Anggota NATO

Beijing mengambil sikap untuk mendukung integritas teritorial Ukraina tetapi juga membela alasan Moskow mengatakan ekspansi NATO mengundang agresi Rusia.

Dengan demikian China menyerukan untuk tidak mengenakan sanksi ekonomi pada Rusia, menyebut tindakan tersebut akan menggagalkan pemulihan ekonomi global.

Serangan Beograd 1999

Seorang pembom B-2 Amerika mengebom kedutaan besar China di Beograd pada 7 Mei 1999, menewaskan tiga jurnalis China dan melukai 20 orang.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Pecah, Zelensky: Tahun Lalu Saya Buat Peringatan kepada Para Pemimpin NATO

CIA kemudian mengklarifikasi dan mengaitkan serangan itu dengan memberikan koordinat untuk depot militer, yang terletak di dekatnya. Kemudian Presiden AS Clinton kemudian mengajukan permintaan maaf dengan menyebutnya sebagai kecelakaan.

Serangan NATO, meski mendapat veto dari Rusia dan China, dilakukan tanpa izin dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
 
Serangan itu dibenarkan oleh AS, dengan mengatakan pemberontak di Kosovo perlu dilindungi oleh serangan terus menerus oleh pasukan Yugoslavia.***
Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Republic World

Tags

Terkini

Terpopuler