ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai diangkatnya Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar (Dubes) Kazakhstan oleh Presiden Jokowi karena saat menjadi Juru Bicara (Jubir) Presiden terlalu lunak.
"Fadjroel Rachman di Apkir ya, diparkir menjadi Duta Besar, karena saya lihat bukan penghargaan, diparkir sebagai Duta Besar, itu sebenarnya demosi," ungkapnya di Channel Youtube Refly Harun, Senin 25 Oktober 2021.
Bahkan, Refly Harun menilai salah jika Fadjroel Rachman bergembira menerima jabatan sebagai Dubes Kazakhstan karena lepas dari beban himpitan.
Baca Juga: Refly Harun Usul Ngabalin Jadi Jubir Presiden Gantikan Fadjroel yang Dilantik Jadi Dubes: Biar Seru
"Kan banyak orang yang menjadi duta besar itu, jadi duta besar negara yang bagus, yang makmur dan maju untuk enjoy the life juga," kata Refly Harun.
Misalnya, kata Refly Harun, Todung Mulya Lubis sebagai Duta Besar Norwegia sangat enak sekali.
"Kalau di lihat dari postingan gambar itu (Todung Mulya Lubis), sedang ngopi, piknik, apa tempat yang bersih dan bagus," kata Refly Harun.
Apalagi, lanjut Refly Harun, jika seorang duta besar itu memiliki resources yang sudah besar.