ISU BOGOR - Gagasan tentang ancaman terhadap Bumi dari benda luar angkasa termasuk sampah antariksa terdengar seperti fiksi ilmiah. Tetapi pada tingkat tertentu planet Bumi selalu rentan terhadapnya.
Buktinya beredar informasi tentang asteroid raksasa yang memusnahkan dinosaurus 65 juta tahun yang lalu.
Untungnya, kejadian seperti itu sangat jarang terjadi; tetapi fenomena alam lainnya, seperti badai matahari, dapat lebih sering menyerang dari luar angkasa.
Baca Juga: Waduh! 5.200 Ton Debu Luar Angkasa Jatuh ke Bumi Setiap Tahun
Baca Juga: Kapal Besar yang terjebak di Terusan Suez Terlihat di Foto-foto dari Luar Angkasa
Dilansir dari Live Science, hal tersebut memiliki sedikit efek langsung pada makhluk hidup, tetapi dapat mendatangkan malapetaka pada sistem elektronik yang semakin kita andalkan, terutama teknologi berbasis satelit.
Lebih buruk lagi, penyebaran satelit buatan manusia telah menciptakan bahaya tersendiri, karena muatan puing-puing atau sampah antariksa yang mengorbit berpotensi menghancurkan satelit lain.
Di AS, menangani ancaman ini adalah tanggung jawab beberapa organisasi: NASA dan Angkatan Luar Angkasa AS melacak puing-puing luar angkasa; yang National Oceanic and Atmospheric Administration memantau “cuaca ruang", dan NASA Kantor Koordinasi Planetary Pertahanan koordinat pencarian asteroid yang berpotensi berbahaya dan lainnya di dekat-Bumi benda (NEOs).
Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Menurut LAPAN Belum Bisa Dipastikan Nama Jenis Benda Luar Angkasa Tersebut