Bagaimana Mendeteksi Asteroid dan Sampah Luar Angkasa Sebelum Menghantam Bumi?

- 20 April 2021, 21:56 WIB
Tangkapan layar unggahan Ahli Astrofisika AS Neil deGrasse Tyson di instagram yang menyebut asteroid sebesar lemari es sedang menuju bumi dan akan jatuh tepat pada pemilus AS 3 November 2020.
Tangkapan layar unggahan Ahli Astrofisika AS Neil deGrasse Tyson di instagram yang menyebut asteroid sebesar lemari es sedang menuju bumi dan akan jatuh tepat pada pemilus AS 3 November 2020. /Instagram @NeildeGrasseTyson

Baca Juga: Jangan Lewatkan Fenomena Bulan Purnama Super Pink Moon pada April 2021

Sebaliknya, Badan Antariksa Eropa (ESA) telah menyatukan semua kegiatan ini di bawah payung program Kesadaran Situasional Luar Angkasa . Didirikan pada tahun 2009, program ini dibagi menjadi tiga segmen yang meliputi puing-puing ruang angkasa, cuaca antariksa, dan NEO.

Masalah dengan puing-puing luar angkasa

Satelit tempat manusia bergantung untuk komunikasi, navigasi, dan pemantauan lingkungan berada di bawah ancaman yang meningkat dari semua sampah yang ada di orbit bersama mereka.

Sampah ini termasuk satelit terlantar dan tahap roket yang digunakan untuk meluncurkannya, tetapi jika itu adalah masalah yang dihadapi akan ada sejumlah objek yang dapat dikelola untuk dilacak.

Sayangnya, benda-benda tersebut memiliki kecenderungan untuk berkembang biak, antara lain karena ledakan yang disebabkan oleh bahan bakar sisa dan sebagian lagi karena tabrakan.

Hasil? Ribuan fragmen yang lebih kecil memiliki risiko yang sama besarnyasebagai objek aslinya, karena kecepatannya yang tinggi dan fakta bahwa mereka semua bergerak pada orbit yang sedikit berbeda. (Ini karena kecepatan acak tambahan yang diberikan oleh ledakan).

Satelit yang bekerja dilengkapi dengan pendorong manuver, sehingga mereka dapat dipindahkan ke orbit yang berbeda jika ada puing-puing ruang angkasa yang sedang menuju ke arah mereka.

Tetapi dengan puluhan ribu objek yang cukup besar untuk menyebabkan masalah serius di orbit - mulai dari ukuran 0,4 inci (satu sentimeter) hingga 80 kaki (25 meter) atau lebih - bukanlah tugas yang mudah untuk melacak semuanya.

Namun, itulah yang harus dilakukan segmen Pengawasan dan Pelacakan Luar Angkasa dari program Kesadaran Situasional Luar Angkasa ESA.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah