Tanggapi Kontroversi Vaksin Nusantara, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Punya Pak Terawan Itu Immunotheraphy

19 April 2021, 00:31 WIB
Eks Menkes Siti Fadilah Supari /Foto: tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier//

ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari angkat bicara soal kontroversi vaksin nusantara. Menurutnya, vaksin nusantara yang dibuat oleh dr Terawan adalah immunotheraphy.

"Saya mau jadi relawan yang punya pak Terawan karena itu sebetulnya bukan vaksin, tapi itu immunotheraphy," ungkap Siti Fadilah Supari dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club yang dikutip Minggu malam 18 April 2021.

Pernyataan Siti Fadilah Supari itu menjawab pertanyaan Karni Ilyas terkait dirinya tidak mau divaksin.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Vaksinasi Massal untuk Herd Imunity yang Tidak Alami

Baca Juga: Komjen Pol Dharma Pongrekun Ungkap Alasan Memuji Siti Fadilah Telah Selamatkan Bangsa dari Pandemi

Siti Fadilah Supari mengakui dirinya tidak divaksin, alasannya karena sudah tua dan memiliki riwayat penyakit atau comorbid.

"Dokternya tidak berani memvaksin saya, jadi untuk lansia seperti saya yang kondisinya punya comorbid itu sangat tepat bila pemberian immunotheraphy daya tahan tubuh itu secara personal tidak bisa digebyah uyah (menyamaratakan) seperti itu," katanya.

Siti Fadilah menegaskan vaksinasi massal saat ini di gebyah uyah, secara beramai-ramai dan disamaratakan semua itu tidak baik.

Baca Juga: 6 Juta Dosis Vaksin dari Sinovac Tiba Lagi di Indonesia, Siti Fadilah Supari: Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Baca Juga: Siti Fadilah Supari Dikabarkan Bebas Murni dari Penjara Pondok Bambu Hari Ini

"Padahal kesehatan si A si B berbeda-beda," katanya.

Menanggapi pernyataan itu, Karni Ilyas menanyakan soal wajarkah Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin dan banyak lagi yang sudah divaksin kemudian positif terpapar Covid-19.

"Ya, itulah salah, memang sudah dikatakan divaksin atau tidak divaksin tidak menjamin penularan Covid-19," jelasnya.

Soal polemik vaksin nusantara yang dibuat mantan Menkes dr Terawan, kemudian dirinya mau mejadi sukarelawan karena Siti Fadilah mengakui tidak bisa divaksin seperti yang ada saat ini.

"Karena saya tidak bisa divaksin yang sudah ada, banyaklah pertimbangan saya tidak mau dengan vaksin-vaksin yang konvensional, lebih baik nggak, nanti takut ada side effectnya dan lain sebagainya," tegasnya.

Alasan mendukung dr Terawan itu karena sudah mengenal lama pribadinya sejak dirinya menjadi Menkes.

"Dia masih mayor saya sudah kenal baik, nah dia itu memang peneliti, saya tahu persis sifat-sifat dia kalau sudah mau meneliti nekad, udah punya pendapat dia itu keukeuh, dan dia kalau punya pendapat itu cukup logis," paparnya.

Saat dia dipecat dari IDI gegara heboh menerapkan metode cuci otak kepada pasien yang jumlahnya sudah 40 ribu lebih.

"Nah sekarang di dalam konsepnya (vaksin nusantara) dia, itu cukup logis menurut saya, walaupun banyak komentar-komentar (tidak baik). Tapi ya kalau saya tidak yakin maka tinggal menunggu kalau penelitian ini berakhir terbukti atau tidak hipotesis dr Terawan itu," ungkapnya.

Siti menambahkan, tapi jika memang terbukti, maka Indonesia memiliki harta karun yang sangat luar biasa bagi negeri ini.

"Satu, produk dalam negeri. Dua, karena ini inovasi anak bangsa sendiri. Dan kita itu belajar bagaimana bangganya kalau kita itu bisa mandiri, selama ini kita beli saja, jadi konsumen saja," tandasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler