Kasus Keracunan Massal di Bogor, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

- 6 Juni 2024, 08:20 WIB
Salah satu warga Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor yang mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi box dirawat di rumah sakit.
Salah satu warga Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor yang mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi box dirawat di rumah sakit. /Foto/Ist

ISU BOGOR - Tragedi keracunan massal di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, masih menyisakan duka. Satu orang meninggal dunia dan 93 warga lainnya harus dirawat di puskesmas dan rumah sakit akibat menyantap makanan yang diduga terkontaminasi.

Polresta Bogor Kota bergerak cepat dengan memeriksa lima orang saksi untuk mengungkap kasus ini. "Kita terus lakukan penyelidikan. Nanti kita lihat apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian ini atau murni musibah," ungkap Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Lutfhi Olot Gigantara.

Selain keterangan saksi, polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk memeriksa sisa makanan dan muntahan korban. Sampel ini akan diuji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.

Baca Juga: 93 Warga Cipaku Keracunan Nasi Box, 1 Meninggal, Pj Wali Kota Bogor: Kami Pantau 24 Jam!

Dinkes Kota Bogor mengungkapkan bahwa proses pengolahan makanan dilakukan sehari sebelum acara haul. "Ini akan kita investigasi. Kita telusur kronologinya," kata Kadinkes Sri Nowo Retno.

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Pupu, menceritakan bahwa keponakannya, Atiala, terpaksa dirawat di puskesmas akibat kekurangan cairan akibat diare parah. Atiala mengonsumsi nasi uduk dan telur balado dalam acara haul pada Sabtu malam 1 Juni 2024.

Gejala keracunan baru muncul di hari Minggu, dengan rasa sakit perut, meriang, demam, dan muntah-muntah. "Diare parah, hampir 30 kali, badannya lemas," ujar Pupu.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah