Eko berpedapat, tarif bus nantinya tidak boleh lebih tinggi daripada tarif kereta atau minimal sama tarif KRL tujuan.
"Jadi nanti sistemnya selang lima sampai sepuluh menit bus bisa berangkat, dengan jumlah perjalanan seratus keberangkatan. Kemungkinan untuk rute bisa kita samakan dengan rute bus gratis kemarin, atau poin to poin,” bebernya.
Baca Juga: Jokowi Optimis Indonesia Mampu Lawan Pandemi Covid-19
Meski begitu, wacana ini baru dalam tahap perumusan dan kajian dari Pemkot Bogor. "Ini semua kami lakukan sebagai solusi permanen untuk mengatasi penumpukan di Stasiun Bogor,” tutupnya.***