Network
ISU BOGOR - Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin menyoroti beberapa hal terkait kebijakan ganjil genap. Jenal menilai, masyarakat lebih takut kepada aturan atau sanksi ketimbang kesadaran diri untuk memproteksi diri terkait Covid-19
Politisi Gerindra ini menyoroti terkait sosialisasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Ia meminta agar sosialisasi tidak melulu menitikberatkan hukuman atau sanksi, namun lebih banyak edukasi kepada warga.
"Ketegasan Polri dengan sanksi atau denda, ini bukti bahwa warga lebih takut terhadap aturan bukan karena Covid-19. Faktanya ya ketika ganjil genap penurunan angka lalu lintas di Bogor cukup lengang," katanya.
Baca Juga: Okupansi Hotel Turun, Mal dan Pasar Juga Sepi Dampak Ganjil Genap Bogor
Ia juga berharap, agar kebijakan ganjil genap tersampaikan kepada masyarakat secara menyeluruh, khususnya tidak berbanding naik turun jumlah kasus positif. Tetapi dibarengi dengan data kepatuhan warga.
“Sehingga ganjil genap tidak hanya inovasi diawal-awal, bukan rekayasa atau skenario, penurunan angka covid dibarengi dengan capaian kepatuhan warganya,” papar Jenal.
Terkait data Covid-19 Jenal juga meminta ada paparan yang jelas terkait jumlah penambahan orang yang terkonfirmasi positif. Diantaranya adalah penjelasan berapa jumlah kasus positif dari orang yang melakukan tes covid-19 dihari yang sama.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Skin Care Pemula untuk Dapatkan Hasil Bare Face Look
"Penurunan angka covid itu harus betul-betul paham dan mengerti bukan data yang asal-asalan. Edukasi dan pengawasan kepada masyarakat itu yang terpenting, sehingga warga betul-betul paham bahkan prihatin dengan pandemi ini yang masih berlanjut,” tambahnya.***
