ISU BOGOR - Selain penurunan okupansi hotel, kebijakan ganjil genap Kota Bogor juga mengurangi jumlah pengunjung ke mal dan pasar tradisional.
Berdasarkan data evaluasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, dari lima mal yakni Bogor Trade Mall (BTM), Botani Square, Lippo Ekalokasari, Yogya Junction, dan Transmart yang berada di Kota Bogor, jumlah rata-rata orang yang pergi ke mal berkurang sekitar 1.000 hingga 5.000 orang.
Secara rinci penurunan di Bogor Trade Mall (BTM) sebanyak 33%. Sebelum ganjil genap, jumlah pengunjung mencapai 15.000 orang dan saat berlaku ganjil genap pekan lalu turun di angka 10.000 pengunjung.
Baca Juga: Hunian Hotel di Bogor Turun 50 Persen, PHRI Minta Ganjil Genap Dievaluasi
Baca Juga: 5 Rekomendasi Skin Care Pemula untuk Dapatkan Hasil Bare Face Look
Lippo Ekalokasari berkurang 25%, semula 8.000 menjadi 6.000 pengunjung, Botani Square 14,2% dari 14.000 menjadi 12.000, Yogya Junction 13,6% dari 1.100 menjadi 950, dan Transmart 17,3% dari 12.300 menjadi 11.900 pengunjung saat berlakunya ganjil genap.
Di lokasi pasar tradisional, seperti Pasar Kebon Kembang dan Plaza Bogor sudah 2 minggu sepi pengunjung. Pedagang pakaian dan pasar kering yang paling berdampak turun hingga 50%. Sedangkan pasar basah, sayur dan daging mengalami penurunan pengunjung 20 hingga 30%.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui penurunan pengunjung di mal dan pasar pada saat berlakunya ganjil genap. Hal itu pun, diakuin mempengaruhi sisi ekonomi, sementara dari sisi kesehatan tingkat penyebaran Covid-19 turun.
Baca Juga: Rp54 juta Bansos Digelapkan, Bupati Minta Tindak Tegas Jika Staf Desa Korup