UAS Tanggapi Prancis Hina Nabi Muhammad: Ini Kejahatan Terstruktur Pembusukan Umat Islam

- 30 Oktober 2020, 09:35 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS)
Ustadz Abdul Somad (UAS) /Instagram/@ustadzabdulsomad_official

ISU BOGOR - Pendakwah Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS menangapi isu Prancis yang menghina Islam dengan menyebut sebagai musuh bersama.

"Ini musuh bersama kita adalah kejahatan terstruktur, untuk membusukan, mengejek, mengolok umat Islam," kata UAS menanggapi isu Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri dan Medianya yang menghina Islam.

Hal tersebut diungkapkan UAS dalam kanal YouTube Aswaja TV yang diunggah pada, Jumat 30 Oktober 2020, dengan judul "TERBARU‼️ AKHIRNYA UAS BUKA SUARA TENTANG PRES1DEN PR4NC1S YANG HIN4 RASULULLAH"

Menurut UAS, dalam sepekan terakhir ini umat Islam di berbagai belahan dunia, khususnya Timur Tengah merespon kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad dengan tiga cara.

Baca Juga: Wali Kota di Prancis Ini Sebut Penusukan Dekat Gereja Notre-Dame Terkait Islamofasisme

Baca Juga: Boikot Produk Prancis Kian Meluas Setelah Presiden Emmanuel Macron Terus Menghujat Agama Islam

"Setelah kita tahu bagaimana respon umat Islam. Respon umat Islam terbagi 3 secara umum. yang pertama yang amat sangat militan. Sampai rela mengorbankan nyawanya, seperti yang dilakukan oleh seorang muslim," kata UAS.

Pertama, UAS menyinggung cara imigran Chechnya yang memenggal Samuel Patty seorang guru di Prancis yang mengajarkan kebebasan berpendapat dengan cara menunjukan karikatur Nabi Muhammad SAW.

"Menurut dia mati syahid dengan memenggal kepala guru yang kurang ajar yang menunjukan karikatur di depan murid-muridnya, dengan kebanggaan maka memancung kepalanya adalah jihad fisabilillah," katanya.

Baca Juga: 2 Orang Tewas Setelah Ditusuk di Dekat Gereja Nice Prancis

Baca Juga: Indonesia Kecam Prancis, Mahfud MD: Pemeluk Agama Apapun Akan Marah Kalau Agamanya Dihina

Kemudian respon umat Islam kedua adalah diam saja, lawan daripada respon. UAS memaklumi hal tersebut terjadi.

"Ada yang amat sangat keras dan amat sangat lunak. ya sudah lah diam sajalah berdoa kepada allah SWT," katanya.

Kemudian respon umat Islam yang ketiga adalah menunjukan respon seperti yang terjadi di berbagai negara muslim.

"Tapi respon yang positif, salah satunya adalah dengan memboikot produk-produk, ini yang dilakukan saudara-saudara kita di kuwait, di timur tengah,"

"Bahkan di negeri kita dengan memboikot produk-produk Prancis dan lain sebagainya, karena ini bagian dari embargo ekonomi," jelasnya.

37 Daftar Produk Prancis Terancam Diboikot Negara Muslim, Buntut Ulah Emmanuel Macron Lecehkan Islam /The Islamic Information
37 Daftar Produk Prancis Terancam Diboikot Negara Muslim, Buntut Ulah Emmanuel Macron Lecehkan Islam /The Islamic Information

UAS mengingatkan dari kejadian ini ada hal yang jauh lebih penting. Itu semua adalah seperti yang disampaikan Profesor Ismail Razi Alfarouqi dari Temple University Connecticut yang terbunuh agen Mossad Israel.

Baca Juga: Viral Kisah Rangga yang Dibunuh karena Lindungi Ibunya, UAS: Mati Syahid

Baca Juga: Hacker Serang Puluhan Situs Komersial Prancis, Buntut Presiden Macron Bela Penghina Islam

"Beliau seorang Palestina, dan beliau membuahkan suatu pikiran yang brilian cerdas".

"Kata beliau, kita tidak akan pernah menang melawan mereka dengan meledakan kedutaan mereka, membunuh mereka, tidak dengan demikian, tapi dengan ilmu pengetahuan".

Maka dari itu, lanjut UAS, dari cerita-cerita ini dapat di ceritakan ke anak-anak.

"Kita ceritakan ke Jam'ah untuk membakar semangat mereka untuk menuntut ilmu, lalu kemudian, militansinya melaksanakan ibadah," jelasnya.

Maka yang dokter berusahalah menjelaskan ilmu kedokteran, kata UAS, dengan cara menjelaskan Alquran dengan ilmu science and technology.

Baca Juga: Boikot Produk Tak Efektif, Ekonom Eropa Bocorkan Jenis Barang Ini yang Bisa 'Lumpuhkan' Prancis

Baca Juga: Paul Pogba 'Ngamuk' Namanya Dicatut Soal Pengunduran Diri dari Timnas Prancis Dikaitkan dengan Islam

"Sehingga dengan itu, mereka (Prancis, Eropa umumnya) akan dapat hidayah berdoa kepada Allah," katanya.

Ia menyebutkan dalam Hadist Riwayat (HR) Imam Ahmad bin Hambal disitu disebutkan sebelum kiamat Eropa akan jadi Islam.

"Ada satu yang belum Islam yaitu rum, itu negeri syam, bukan karena negri syam hanyalah satu Provinsi Roma".

"Ada juga yang mengatakan rum itu adalah konstantinopel, karena konstantinopel bukan rum, yang dimaksud dengan rum itu adalah eropa".

"Yang sebelum hari kiamat, eropa itu akan berkumandang adzan, Asma Allah, ini adalah bagian dari proses menuju itu, maka dengan ini bersatulah umat-umat Islam,"

UAS menceritakan Bernard Lewis seorang pemikir Yahudi, memprediksi bahwa Eropa itu akan Islam, dengan prediksi 3 analisa.

Ilustrasi: Gelombang boikot produk Prancis
Ilustrasi: Gelombang boikot produk Prancis

Baca Juga: Presiden Prancis 'Serang' Islam, PM Pakistan Surati Mark Zuckerberg Blokir Konten Islamofobia

"Yang pertama bahwa imigran muslim, dari Tunisia, Aljazair dan Maroko akan memenuhi Spanyol, Portugis, Prancis, itu akan diisi oleh 3 imigran dari negara muslim".

Kemudian, lanjut UAS, India, Pakistan dan Bangladesh, akan mengisi Inggris. Sedangkan Turki sendiri akan mengisi Jerman.

"Maka kalau sudah Spanyol, Inggris, Jerman dan Prancis diisi muslim, maka negeri kecil itu akan mengikut Islam, termasuk Indonesia".

"Bahkan punya masjid dibeberapa kota di Eropa, maka sesungguhnya Islam akan masuk secara damai".

"Bukan dengan pedang, bukan dengan peperangan, bukan dengan kekerasan, tapi dengan pintu hidayah," jelasnya.

UAS percaya itu akan terjadi, sehingga wajar membuat tumbuhnya paham anti Islam dan Islamophobia.

"Sebab teori dan analisa itu mereka yakini sehingga membuat ketakutan dan Islamophobia tumbuh," jelasnya.

Tanda-tanda itu bakal terjadi, pertama jika dilihat dari imigran dari berbagai negara muslim banyak berpindah ke Eropa.

"Saat ini terjadi dan begitu pesat, ditambah lagi kasus-kasus di Timur Tengah, dari mulai Sudan, di negeri Syam, Palestina, Suriah berdampak pada perpindahan imigran ke Eropa,

Kedua, lanjut UAS, mereka (warga Eropa) sendiri akan punah disebabkan LGBT, karena tidak menikah akibat maraknya homoseksual.

"Sedangkan kita ketahui sendiri umat Islam diajarkan dengan menikah banyak anak, kamu akan dibanggakan nabi di padang mahsyar".

"Dan ketiga adalah janji allah, jadi Islamophobia hari ini itu adalah buah dari pemikiran mereka sendiri diantara pemikir besarnya yang memprediksikan bahwa Eropa itu akan Islam," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x