ISU BOGOR - Sejumlah ahli ekonomi eropa menyebut, seruan boikot terhadap produk ritel Prancis oleh negara Islam di Timur Tengah hanya berdampak kecil dan sesaat.
Aksi boikot yang dipicu oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron karena menolak mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad bahkan berulangkali 'menyerang Islam' ini, menurut para analis dampaknya hanya mikro.
Sebab proporsi ekspor yang menuju dari Prancis ke Timur Tengah relatif kecil. Bahkan protes boikot produk juga sempat dilakukan di negara itu pada 2015 lalu hanya berlangsung sebentar.
Baca Juga: Ini Pidato Lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Anti Islam?
Baca Juga: Erdogan: Tak Ada Gunanya Menanggapi Charlie Hebdo Bajingan, Saya Marah karena Nabi Muhammad Dihina
Baca Juga: Wali Kota di Prancis Ini Sebut Penusukan Dekat Gereja Notre-Dame Terkait Islamofasisme
Baca Juga: Boikot Produk Prancis Kian Meluas Setelah Presiden Emmanuel Macron Terus Menghujat Agama Islam
"Kalau mau dua hal ini yang bakal berpengaruh terhadap ekonomi Prancis, diantaranya ekspor persenjataan dan barang mewah,"