Komentarnya memicu tanggapan keras di seluruh negara Muslim. Erdogan sendiri telah mempertanyakan kapasitas mental Macron dan meminta rekan senegaranya untuk memboikot produk Prancis.
Baca Juga: Presiden Prancis 'Serang' Islam, PM Pakistan Surati Mark Zuckerberg Blokir Konten Islamofobia
Charlie Hebdo telah menjadi sasaran kartun pembakar di masa lalu. Pada 2015, 12 orang tewas ketika teroris Islam menyerbu kantor majalah di Paris. Majalah tersebut telah berubah lokasinya, dengan alamat baru dirahasiakan demi alasan keamanan.
Awal tahun ini, Charlie Hebdo mencetak ulang beberapa kartunnya. Tak lama kemudian, seorang pria bersenjatakan pisau melukai dua orang di luar bekas kantor majalah itu. Serangan itu dicap sebagai "tindakan terorisme Islam" oleh menteri dalam negeri Prancis.***