Network
ISU BOGOR - Budayawan Sujiwo Tejo menyebut mungkin saja Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja bagus, akan tetapi milenial bisa membuat 'trending topic' dunia jika dalam perjalanannya kurang baik.
"Milenial itu keliatannya aja cuek, tapi begitu mereka bikin trending di media sosial produk ini ngak ramah lingkngan enggak ada yang beli pak," ta Sujiwo Tejo di acara Indonesia Lawyers Club Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf: Dari Pandemi sampai Demonstrasi, Selasa, 20 Oktober 2020 malam.
Sujiwo Tejo bercerita tentang pengaruh suara anak milenial yang biasanya dipatuhi orang tuanya.
Baca Juga: Bercanda Prof Zainal Arifin Singgung ILC Batal Soal Omnibus Law: Imbas Karena Bang Karni Tidak Hadir
Baca Juga: Sujiwo Tejo Semprot Johnny G Plate dan Karni Ilyas soal Blokir Medsos dan ILC TvOne Batal Tayang
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
"Banyak temen konglomerat saya, yang berjanji enggak akan melanjutkan sawit, enggak akan melanutkan batu bara karena diingatkan anaknya," ujarnya.
Sebab, kata Sujiwo, kedasaran lingkungan sekarang telah masuk ke sekolah-sekolah.
"Temen saya yang tugasnya lingkungan ceramahnya ke SMA-SMA pak, dengan asumsi dia yang akan memengaruhi bapaknya," katanya.
Budayawan yang selalu ikut acara ILC itu mengatakan Pengaruh kaum milenial menurutnya begitu kuat bagi orang tua, termasuk dirinya.
"Pak Karni, boleh anak saya itu saya perokok berat tapi anak sayakalau saya beli rokok enggak mau, saya enggak marah,takut sama anak-anak," kata dia.
Baca Juga: Kritik Rizal Ramli UU Cipta Kerja: Oknum Birokrat Kita Brengsek, Menghambat Karena Ingin Memeras
Jadi, menurut Sujiwo, jika memang Pemerintah Indonesia tetep akan menjalan Omnibus Law UU Cipta Kerja dipersilakan, konsukuensinya jika jelek anak mendapat serangan milenial.
"Tenang aja Omnibus Law ini silakan jalan, toh kalau jelek, enggak akan ada yang beli, nanti milenial akan bikin trending toik dunia," ujarnya lagi.***
