Usai Akui Negara Palestina, Norwegia Siap Terima Warga Gaza yang Terluka

- 27 Juni 2024, 21:17 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023. /Biro pers setpres /

ISU BOGOR – Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, mengumumkan bahwa Norwegia akan menerima dan merawat warga Palestina yang terluka dari Jalur Gaza. Langkah ini merupakan bagian dari upaya internasional untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan perawatan medis, seperti yang dilaporkan oleh media lokal VG.

Keputusan ini datang setelah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Uni Eropa yang menyebutkan bahwa 9.000 warga Palestina memerlukan evakuasi medis segera menjelang akhir tahun 2024, di tengah serangan intensif Israel di Gaza.

Norwegia tidak hanya akan menerima pasien di rumah sakit mereka, tetapi juga akan berkontribusi pada pengangkutan pasien Palestina ke negara-negara lain. "Dengan cara ini, kami dapat membantu lebih banyak orang daripada yang bisa kami bawa ke Norwegia untuk perawatan," ujar Store dikutip dari Anadolu, Kamis 27 Juni 2024.

Baca Juga: Genosida Israel Terhadap Palestina: Korban Tewas di Gaza Tembus 37.658 Jiwa

Pemerintah Norwegia telah memutuskan bahwa hingga 20 pasien yang memiliki kerabat di Gaza dapat diterbangkan ke Norwegia untuk perawatan medis. "Upaya evakuasi medis dari Gaza harus sejalan dengan upaya untuk Ukraina," tambahnya.

Store menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan, dengan sistem kesehatan yang sudah runtuh. "Yang paling penting bagi Norwegia adalah mendukung pekerjaan kesehatan dan kemanusiaan di Gaza dan sekitarnya, misalnya dengan memperkuat rumah sakit," tegas Store.

Bulan lalu, Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Pada Desember tahun lalu, organisasi kesehatan dan PBB telah memperingatkan bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza telah runtuh. Saat ini, hanya 12 dari 36 rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian.

Baca Juga: Hamas Tuduh Pemerintah AS Bertanggung Jawab atas Genosida di Gaza

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 37.700 warga Palestina telah tewas di Gaza, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 86.400 lainnya terluka. Hampir sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah