Genosida Israel di Gaza, PBB: 193 Pegawai UNRWA Tewas

- 18 Juni 2024, 14:22 WIB
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengkonfirmasi kehilangan tragis 193 personelnya selama konflik terbaru di Gaza
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengkonfirmasi kehilangan tragis 193 personelnya selama konflik terbaru di Gaza /Foto/TASS

ISU BOGOR - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengkonfirmasi kehilangan tragis 193 personelnya selama konflik terbaru di Gaza, menandai sebagai jumlah korban tewas terbesar dalam sejarah PBB.

Dalam pengumuman yang mengharukan di platform X, UNRWA menggambarkan Gaza sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi pekerja kemanusiaan. Badan ini menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan, termasuk serangan terhadap tempat tinggal sipil dan pusat kemanusiaan.

Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, menegaskan skala tak terduga dari korban di antara staf PBB di Gaza. Dia mengecam kerusakan luas yang dialami fasilitas organisasi tersebut, banyak di antaranya rusak atau hancur.

Baca Juga: Warga Gaza Gelar Sholat Idul Adha 2024 di Tengah Reruntuhan

Lazzarini juga mengutuk penangkapan dan penyiksaan personel UNRWA oleh pasukan pendudukan, menyoroti taktik paksaan yang bertujuan untuk menuduh mereka secara tidak benar atas kejahatan, sehingga merusak reputasi badan ini.

Dibentuk pada tahun 1949 untuk mengatasi penderitaan pengungsi Palestina, UNRWA telah berperan penting dalam mendukung mereka yang terusir di Tepi Barat, Gaza, Yordania, Lebanon, dan Suriah setelah eksodus Palestina pada tahun 1948.

Sementara itu, konflik di Gaza telah memasuki hari ke-255 secara beruntun, dengan pasukan Israel terus melancarkan aksi agresif yang didukung oleh sekutu Amerika dan Eropa.

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza: Kemenkes Palestina Laporkan 8 Pembantaian yang Tewaskan 77 Orang

Pemboman udara telah menargetkan rumah sakit, bangunan tempat tinggal, dan rumah-rumah warga sipil, mengakibatkan kerusakan yang luas dan menghalangi akses terhadap pasokan penting seperti air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah