Network
ISU BOGOR - Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, mengumumkan bahwa lebih dari tujuh belas korban jiwa ditemukan di bawah reruntuhan rumah yang dibom di kawasan "Al-Tuffah", timur laut Kota Gaza.
Dalam pernyataannya kepada saluran satelit Al Jazeera, Basal mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengevakuasi korban dari bawah reruntuhan.
Ia juga menekankan bahwa Pertahanan Sipil di Gaza mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Baca Juga: Media AS: Hamas Klaim Kemenangan di Gaza, 80 Persen Terowongan Tetap Beroperasi
Basal menyerukan dukungan dari berbagai pihak agar mereka bisa menjalankan tugas-tugas kemanusiaan, mengingat kemampuan mereka saat ini tidak sebanding dengan tingkat kerusakan yang terjadi di Jalur Gaza.
Sudah 260 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukungan dari Amerika dan Eropa. Serangan udara mereka menargetkan rumah sakit, gedung-gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkan bangunan-bangunan tersebut beserta penghuninya. Selain itu, serangan ini juga mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Gaza.
Menurut data PBB, agresi berkelanjutan ini telah menyebabkan kematian 37.396 orang dan melukai 85.523 lainnya, serta mengakibatkan sekitar 1,7 juta orang terpaksa mengungsi dari Jalur Gaza.***
