Network
ISU BOGOR - Sebagian besar warga Israel kecewa terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait cara dia menangani perang di jalur Gaza, Palestina. Hal itu terungkap dalam jajak pendapat yang dilakukan Channel 13.
"Dalam jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa 68 persen pemirsa yang disurvei mengatakan bahwa Netanyahu tidak bisa menang di Gaza," sebagaimana dilansir kantor berita Palestine Sama, Senin 22 April 2024.
Survei tersebut menyusul laporan bahwa perundingan rezim Zionis dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas mengenai pertukaran tahanan menemui jalan buntu, dan tidak ada tanda-tanda jelas akan dimulainya kembali.
"Netanyahu dan kabinet sayap kanannya berada di bawah tekanan kuat karena sejauh ini mereka gagal mencapai tujuan mereka dalam perang genosida di Jalur Gaza. Mereka juga menghadapi reaksi keras dari kalangan politik Israel yang masih terpecah belah terkait kebijakan Netanyahu," tulisnya.
Baca Juga: Siswi Pemberani dari Tepi Barat dan Gaza Luncurkan Kanal Pendidikan Kemanusiaan di YouTube
Warga Israel juga turun ke jalan hampir setiap hari untuk menuntut perdana menteri dan kabinetnya mundur karena kegagalan mereka dalam membebaskan tawanan Israel.
Sementara itu, surat kabar Ibrani Ha'aretz melaporkan, mengutip sumber bahwa rezim tersebut kini mengandalkan kemungkinan kesepakatan normalisasi dengan Arab Saudi untuk menghentikan perang di Gaza.
Menurut laporan ini, pemerintah AS telah menetapkan akhir Mei untuk mencapai normalisasi antara rezim Israel dan Arab Saudi.***
