Network
ISU BOGOR - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Hizbullah Lebanon mengumumkan serangan rudalnya terhadap pangkalan militer Israel, menandai eskalasi baru dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Serangan ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap perlawanan rakyat Gaza yang terus berjuang melawan penindasan Israel.
Menurut pernyataan resmi yang dirilis oleh Hizbullah sebagaimana dilansir IRNA, Kamis 18 April 2024, serangan rudal tersebut mengarah ke pertemuan pasukan Israel di pangkalan militer al Malikiyah, dengan tujuan jelas untuk mendukung perlawanan Palestina dan warga Gaza yang terus menderita akibat serangan Israel.
Serangan yang terjadi pada hari Kamis tersebut bukanlah yang pertama dilakukan oleh Hizbullah. Sebelumnya, pada hari Rabu, mereka juga meluncurkan serangan terhadap pangkalan militer Birket Risha di wilayah utara Palestina yang diduduki. Target serangan roket tersebut secara spesifik adalah pemukiman pasukan militer Zionis, seperti yang diungkapkan oleh Hizbullah.
Baca Juga: Hizbullah Targetkan Pusat Militer Israel di Palestina Utara, Ribuan Pemukim Melarikan Diri
Eskalasi konflik ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023. Lebih dari 34.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban tewas dalam konflik tersebut.
Sementara itu, kelompok perlawanan di seluruh wilayah bersumpah untuk terus melanjutkan operasi melawan rezim Israel hingga mereka menghentikan serangan dan penindasan terhadap Gaza serta mengakhiri pembunuhan terhadap penduduk wilayah tersebut.
Kedua belah pihak belum memberikan komentar lebih lanjut terkait serangan tersebut, namun kondisi di Timur Tengah semakin tegang dengan eskalasi baru ini. Dunia internasional pun diperingatkan untuk memperhatikan perkembangan situasi di wilayah tersebut dengan cermat, mengingat potensi dampak yang luas dari konflik yang terus memanas ini.***
