Network
ISU BOGOR - Ketegangan kembali terjadi di Kota Tua Yerusalem ketika puluhan pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa yang suci pada hari Kamis, 18 April 2024. Serbuan tersebut terjadi di bawah pengawasan ketat oleh polisi pendudukan Israel, menambah ketegangan di wilayah yang sudah rawan konflik.
Menurut Direktorat Wakaf Yerusalem yang berafiliasi dengan Yordania, sekitar 225 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Mughariba, sementara melakukan aksi provokatif dan melaksanakan ritual Talmud di halaman masjid.
Dikutip dari Quds Press, Kamis 18 April 2024 disebutkan bahwa perlindungan polisi pendudukan Israel diperketat di sekitar gerbang Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa. Namun, serangan semacam ini terjadi hampir setiap hari, kecuali Jumat dan Sabtu, dengan pemukim Israel yang berusaha memaksakan kontrol atas Masjid Al-Aqsa, di tengah ketegangan politik dan agama yang terus memanas di wilayah tersebut.
Baca Juga: Iran Peringatkan G7 Agar Jangan Ambil Keputusan yang Tidak Konstruktif: Hanya Memperburuk Ketegangan
Masjid Al-Aqsa, sebagai salah satu situs paling suci dalam Islam, sering menjadi titik gesekan antara umat Islam dan pemukim Israel yang ingin menguasai dan membatasi akses ke tempat tersebut. Serangan-serangan semacam ini memicu kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia, sementara masyarakat internasional menyerukan peningkatan perlindungan terhadap situs-situs suci yang berharga ini.
Sementara itu, di tengah eskalasi kekerasan ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak otoritas Israel terkait serbuan ini. Namun, serangan ini pasti akan memperdalam jurang antara kedua belah pihak dan meningkatkan ketegangan di kota suci ini, yang menjadi titik fokus dalam konflik Israel-Palestina yang berlarut-larut.***
