Network
ISU BOGOR - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sejak Senin 5 Februari 2024, masih menjadi sorotan pada Jumat, 9 Februari 2024. Keadaan semakin serius ketika tujuh kecamatan terdampak banjir, dengan Kecamatan Karanganyar menjadi yang paling parah.
Dipicu oleh hujan deras di wilayah hulu, banjir ini menyebabkan sepuluh tanggul di Kabupaten Demak jebol. Air meluber ke jalan-jalan dan pemukiman warga, mengakibatkan situasi semakin genting.
Menurut Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Rizka, kondisi di Kecamatan Karanganyar sangat mengkhawatirkan. Ketinggian air mencapai 2,5 meter dengan arus yang sangat deras.
Baca Juga: Penjajah Israel Bunuh 28 Orang setelah Netanyahu Beri Sinyal Rencana Invasi Rafah
Meskipun BPBD melakukan upaya evakuasi, kendala besar muncul karena derasnya arus air yang membuat perahu karet terbalik. Warga yang masih terjebak di atap rumah pun kesulitan dievakuasi.
Wilayah lain seperti Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Gajah, dan Dempet juga mengalami dampak banjir yang signifikan. Meskipun ada perkembangan positif di beberapa kecamatan dengan air yang mulai surut, Kecamatan Gajah dan Karanganyar masih terendam banjir.
Data terbaru dari BPBD Kabupaten Demak mencatat lebih dari 10.000 orang mengungsi akibat banjir ini. Tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk BPBD wilayah Jawa Tengah, Basarnas, TNI POLRI, dan relawan, berupaya keras mendirikan pos pengungsian dan dapur umum untuk memberikan bantuan kepada korban banjir.
Baca Juga: Gasak 10 Laptop di Sekolah, Pria di Parungpanjang Diringkus Polisi
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Mereka juga diminta untuk selalu mematuhi arahan dari petugas demi keselamatan diri mereka sendiri.
