Network
ISU BOGOR - Senin sore yang gelap menjadi saksi eksekusi mengerikan oleh pasukan pendudukan, saat seorang anak Palestina tewas di pos pemeriksaan militer dekat pintu masuk kota Al-Eizariya, sebelah timur Yerusalem yang diduduki. Tindakan ekstrem tersebut disebabkan dugaan upaya serangan penikaman oleh anak tersebut.
Sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan menembak anak tersebut, meninggalkannya terluka parah hingga akhirnya meninggal dunia di tempat. "Anak yang menjadi syahid adalah Wadih Alyan, berusia 14 tahun, berasal dari Jabal Mukaber," ungkap sumber lokal sebagaimana dilansir Quds Press, Senin, 5 Februari 2024.
Polisi pendudukan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa anak tersebut mencoba menikam petugas polisi yang berada di lokasi kejadian. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada laporan korban jiwa di kalangan pasukan pendudukan.
Tragedi ini terjadi di tengah meningkatnya kejahatan pasukan pendudukan di Tepi Barat sejak dimulainya pertempuran "Banjir Al-Aqsa" pada 7 Oktober. Pertempuran tersebut merupakan respons terhadap agresi pendudukan yang berlangsung, berbarengan dengan agresi yang meluas dan merusak di Jalur Gaza selama 122 hari berturut-turut. Kondisi ini telah mengakibatkan ribuan warga Palestina tewas atau terluka, kebanyakan di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Kejadian tragis ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut, dengan komunitas internasional mengecam tindakan kekerasan dan menyerukan perdamaian serta solusi yang adil untuk konflik yang terus berlanjut.***
