Kasus Ferdy Sambo Suhunya ke Arah Politik, Rocky Gerung Singgung Kubu Presiden Jokowi

- 4 September 2022, 20:09 WIB
Kasus Ferdy Sambo Suhunya ke Arah Politik, Rocky Gerung Singgung Kubu Presiden Jokowi
Kasus Ferdy Sambo Suhunya ke Arah Politik, Rocky Gerung Singgung Kubu Presiden Jokowi /Instagram @rocky.gerungofficial
 

ISU BOGOR - Rocky Gerung menilai suhu kasus Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir J arahnya sudah ke politik, sebab saat ini sudah memasuki tahun politik.

"Semua orang juga merasa ini sekaligus aja, coba kita lepaskan yang dulu beban itu, beban pertama itu kepada Kapolri untuk memperlihatkan keseriusan mengawasi dan mempercepat persidangan," kata Rocky Gerung.

Meski persoalan politis tidak lagi percakapkan, tetapi lanjut Rocky Gerung, jika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih lamban.
 
 
"Atau masih berupaya untuk, kan terasa kayak ada upaya mencari 'win win solutions' gitu (dalam penanganan kasus Ferdy Sambo ini)," katanya di Channel YouTuber Rocky Gerung Official, Minggu 4 September 2022.

"Itu yang menyebabkan orang juga, agak jengkel di depan mata, semua udah terjadi, kemudian kok melambat akhirnya tuh," jelas Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung kemungkinan lambatnya penanganan Polri terhadap kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs itu dikarenakan dipuji-puji oleh Komisi III DPR RI.
 

"Tapi tidak semua orang di DPR itu semacam Benny K Harman, kan itu dari Partai Demokrat yang beroposisi pada kekuasaan," ungkap Rocky Gerung.

Bahkan, isu adanya kaitan politik dengan kasus Ferdy Sambo ini bukanlah hal baru yang diucapkan oleh Benny K Harman.

"Dari awal juga orang sudah kaitkan itu, siapa yang bikin itu, ya tentu musuh-musuhnya Sambo, Tetapi faktanya tanpa ada publikasi pun orang lihat kecenderungan kepolisian pada Pemilu 2019 lalu itu berpihak," beber Rocky Gerung.
 

"Pada kubu Presiden Jokowi pada saat itu, dan itu yang menyebabkan orang akan bongkar lagi kasus-kasus, di mana suara sepertinya sudah diatur," jelas Rocky Gerung.

Selanjutnya, bagaimana demo mahasiswa dan oposisi kemudian dikendalikan dengan kekerasan di jalanan.

"Jadi seluruh itu, orang akan kaitkan ada apa sebetulnya, nah sekarang ada soal Sambo, lalu orang ingat, oh itu terkait pasti (dengan politik)sekarang kita mengerti," ungkap Rocky Gerung.
 

Sehingga, menurutnya wajar jika publik mengkait-kaitkan dengan kasus-kasus lainnya, seperti KM 50.

"Itu terjadi jika kasus Ferdy Sambo ini tidak segera dikooptasi oleh hukum, kan itu variabel politik masuk terus," tegas Rocky Gerung.

Sekadar informasi, baru-baru ini politisi Partai Demokrat Benny K Harman menyebut menyebut Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih Polri yang pernah dipimpin Irjen Ferdy Sambo sempat digunakan calon presiden pada kontestasi politik 2019 lalu.
 

"Satgas Merah Putih itu kan satgas yang dipakai untuk menyukseskan capres tertentu, rusak negara kita. Dan ini untung bagi saya, blessing kasus Sambo, untung ada kasus Sambo, terbuka semuanya," ungkap Benny baru-baru ini.

Benny tidak menyebut siapa capres yang menggunakan Satgassus di Pilpres 2019 lalu.

Meski demikain, Benny K Harman hanya mengatakan bahwa Polri penuh kekuasaan dan tidak lagi independen. Alhasil, Benny menuding ada sejumlah anggota kepolisian yang ikut dalam tim sukses di Pemilu.

Tak hanya itu, Benny juga menyoroti Polri yang tidak memiliki pengawas eksternal yang kuat. Ia menilai kondisi itu dapat menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan seperti korupsi hingga pembentukan 'kerajaan' dalam tubuh Polri.

"Polri menjadi institusi seperti monster dia, menakutkan, itu yang terjadi. Ketika dia tumbuh menjadi kekuatan yang otonom, yang independen, dan powerfull tadi tanpa pengawasan di eksternal yang kuat, maka yang terjadi adalah fenomena kasus Sambo ini," kata dia.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x