Baca Juga: Tentara Rusia Dituduh Memperkosa Gadis Ukraina Berusia 3 Tahun
Pengacara pembela tentara, bernama Viktor Ovsiannikov, mengatakan kepada pengadilan bahwa Shishimarin awalnya menolak untuk melepaskan tembakan, tetapi diberi perintah dua kali dan melakukan penembakan karena takut akan keselamatannya sendiri.
Dia menambahkan bahwa hanya satu dari tiga atau empat putaran yang tepat sasaran.
"Dia sedang duduk di jendela mobil ... mobil itu bergerak dengan kecepatan tinggi dengan ban bocor.
Baca Juga: 2 Tentara Rusia Tewas dan Ratusan Sakit Parah Usai Makan Kue Beracun dari Warga Ukraina
"Saya pribadi berpikir bahwa seharusnya bukan pemuda ini di dermaga, tetapi kepemimpinan senior negara lain yang menurut saya bersalah karena melepaskan perang ini," kata Ovsiannikov.
Shishimarin diadili berdasarkan bagian dari KUHP Ukraina yang membahas hukum dan kebiasaan perang.
Pengadilan itu dilakukan setelah Ukraina menuduh Rusia melakukan kekejaman dan kebrutalan terhadap warga sipil selama invasi, dan menambahkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi lebih dari 10.000 kemungkinan kejahatan perang.
Baca Juga: Istri Tentara Rusia Desak Suaminya Jarah Segala yang Ada di Ukraina saat Melarikan Diri ke Belarusia
Rusia membantah pasukannya menargetkan warga sipil. Moskow juga menuduh Kyiv melakukan kekejaman dalam upaya untuk menodai kekuatannya.***