Kekhawatiran atas situasi di Ukraina berkembang ketika intelijen AS mengklaim bahwa Rusia telah meminta bantuan militer dari China.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Washington mengawasi dengan cermat untuk melihat sejauh mana Beijing memberikan dukungan ekonomi atau material kepada Rusia, dan akan memberikan konsekuensi jika itu terjadi.
Baca Juga: Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina
"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali.
"Menjadi penyelamat bagi Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," kata dia dilansir Express UK, Senin 14 Maret 2022.
Seperti diketahui, pasukan Putin terus membombardir kota-kota besar di Ukraina saat invasi mendekati tiga minggu atau hari ke-18 sejak 24 Februari 2022.
Baca Juga: Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jenderal Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina
Sebetulnya, suasana perang semakin meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Inggris, tetapi Moskow dan London telah berselisih selama bertahun-tahun.
Ini terlihat pada Juni 2021 ketika Putin memperingatkan Inggris bahwa pasukannya dapat menenggelamkan kapal-kapal Inggris.
Putin mengatakan Rusia bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris yang dituduh memasuki perairan teritorialnya secara ilegal tanpa memulai Perang Dunia 3 dan menuduh Washington berperan dalam "provokasi".