Joe Biden menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi memilih untuk melakukan perang terencana.
Menurutnya perang ini hanya akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang sangat besar.
Baca Juga: Soal Rusia Serang Ukraina, Indonesia dengan Tegas Menyatakan 4 Sikap Ini
Penembakan Rusia dimulai hanya beberapa saat setelah Putin mengatakan dia telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus.
Operasi militer yang bertujuan untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.
Dia meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan menyerahkan negara mereka ke kendali Rusia.
Dilansir dari CBS News, suasana di ibu kota Kiev dan Kharkiv cukup mencekam saat serangan berlangsung pada Rabu malam hingga Kamis dini hari.
Tim CBS News yang berada dekat perbatasan Rusia di timur negara itu, mendengar tembakan hingga dini hari.
Seorang juru bicara pemerintah Ukraina mengatakan Kamis pagi bahwa serangan jelajah dan rudal balistik sedang berlangsung di pusat kendali [militer] di Kiev.
Baca Juga: Ledakan Ukraina Terdengar Usai Putin Perintahkan Invasi, Uni Eropa: Akan Kami Lemahkan Ekonomi Rusia
Dalam pidatonya di TV pemerintah Rusia, Putin menegaskan rencananya tidak termasuk pendudukan Ukraina dan pemerintahnya bersikeras tidak akan menembaki pusat-pusat populasi.
Pemimpin Rusia itu menggambarkan serangannya di Ukraina sebagai pembelaan terhadap etnis Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina, yang telah berulang kali dia klaim menderita "genosida" di tangan pemerintah di Kiev.
Pemerintah Ukraina, serta AS dan Eropa, dengan tegas menolak tuduhan bahwa setiap agresi diarahkan pada penduduk Donbas.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina 2022, Vladimir Putin: Pertumpahan Darah Tanggungjawab Rezim Kiev
Donbas sebagai tempat separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan pemerintah selama hampir delapan tahun, sejak Rusia terakhir menginvasi dan mencaplok Semenanjung Krimea selatan jauh dari Kiev.
Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah Putin mengakui "Republik Rakyat" yang dideklarasikan sendiri oleh Donetsk dan Luhansk di wilayah Donbas sebagai independen, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia dan memicu serangkaian sanksi dari Barat.
Rusia telah mengumpulkan sekitar 190.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina, dan Biden pada hari Jumat mengatakan dia "yakin" Putin telah memutuskan untuk menyerang.***