Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi

- 8 Februari 2022, 10:45 WIB
Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi
Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi /Instagram Joe Biden
 
ISU BOGOR - Jika Rusia menginvasi Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan Jerman sepakat akan menutup proyek Pipa Gas Nord Stream 2.

Hal tersebut disampaikan Presiden AS Joe Biden bersama pemimpin baru Jerman, Olaf Scholz di Gedung Putih, Senin 7 Februari 2022.

Biden mengatakan proyek pipa gas Nord Stream 2 akan dihentikan jika Rusia menginvasi Ukraina. Dalam kesempatan itu, Biden dan Scholz menekankan pentingnya persatuan demi mencegah perang di Eropa.

Baca Juga: Al Quraishi Bos ISIS Ledakan Diri saat Dikepung Pasukan Khusus AS, Joe Biden: Meminimalkan Korban Sipil

Sekadar diketahui, proyek pipa gas Nord Stream 2 itu melintasi perbatasan Rusia ke Jerman. Sehingga bukan hal mustahil, proyek tersebut dibatalkan jika pasukan Rusia terus berupaya menyeberang ke Ukraina.

"Jika Rusia menyerang, itu berarti tank atau pasukan melintasi ... perbatasan Ukraina lagi, maka tidak akan ada ... tidak ada lagi Nord Stream 2. Kami, kami akan mengakhirinya," kata Biden dikutip dari Reuters, Selasa 8 Februari 2022.

Ditanya bagaimana, mengingat proyek tersebut berada dalam kendali Jerman, Biden berkata dirinya berjanji, mampu melakukan penutupan pipa gas Nord Stream 2 itu.

Baca Juga: Disney World di Orlando Florida Tangguhkan Mandat Vaksinasi Covid-19 Pemerintahan Biden

Sementara itu, Scholz mengatakan AS dan Jerman memiliki pendekatan yang sama terkait ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Meski demikian, Scholz tidak secara langsung mengkonfirmasi rencana Nord Stream 2 atau menyebutkan pipa secara terbuka dengan nama selama kunjungan seharinya.

Apakah AS dan Jerman berada di halaman yang sama mengenai proyek senilai USD11 miliar telah menjadi pertanyaan penting karena dua negara demokrasi utama memimpin sekutu NATO dalam mendorong balik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x