Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi

- 8 Februari 2022, 10:45 WIB
Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi
Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi /Instagram Joe Biden

Baca Juga: Presiden Joe Biden Jamu Pemimpin Kanada dan Meksiko Untuk KTT Amerika Utara Pertama dalam 5 Tahun

Diberitakan sebelumnya, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Ia menyangkal sedang merencanakan invasi. Para pejabat AS mengatakan serangan dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Scholz, yang mendapat kecaman di dalam dan luar negeri atas apa yang dipandang sebagai kepemimpinan yang tidak memadai dalam krisis, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan membayar harga yang sangat tinggi jika menginvasi Ukraina dan mengatakan Jerman dan Amerika Serikat memiliki pendekatan yang sama.

"Kami akan bersatu. Kami akan bertindak bersama. Dan kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan," kata Scholz dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Ungkap Pada Xi Jinping Hubungan China dan AS Jangan Berubah Jadi Konflik

Bahkan sebelum pipa mulai mengalir, Jerman menggunakan gas Rusia untuk memenuhi setengah kebutuhannya. Ini menunda persetujuan pipa Nord Stream 2 hingga setidaknya paruh kedua tahun 2022, tetapi telah menolak untuk membatalkan proyek yang hampir selesai.

Biden dan Scholz menekankan bahwa mereka lebih memilih diplomasi sebagai solusi konflik Ukraina.

Ditanya apakah Rusia masih memiliki "jalan keluar" dari krisis apa pun, Biden menjawab ya.

Scholz, yang popularitasnya telah anjlok 17 poin persentase dalam beberapa pekan terakhir karena ketegangan meningkat dengan Moskow, akan mengunjungi Ukraina dan Rusia pekan depan, setelah pertemuan pekan ini dengan Biden, pejabat Uni Eropa, dan kepala negara Baltik.

Hubungan Biden-Scholz bisa menjadi sangat penting pada saat Presiden Prancis Emmanuel Macron belum mengumumkan apakah dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan dalam tiga bulan, dan sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilanda krisis domestik.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah