Facebook Hapus Akun Dukung Kudeta di Sudan

- 10 Juli 2021, 12:09 WIB
Facebook mengadakan kampanye dengan tagar #Indonesiaku menjelang peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2021.
Facebook mengadakan kampanye dengan tagar #Indonesiaku menjelang peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2021. /PIXABAY

ISU BOGOR - Facebook telah menghapus akun yang mendukung kudeta di Sudan dalam pemusnahan massal ratusan halaman palsu di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mempromosikan informasi salah.

Raksasa media sosial itu mengidentifikasi halaman di Aljazair, Irak, Yordania, dan Sudan yang melanggar kebijakan perusahaan tentang campur tangan asing dan memanipulasi debat publik untuk tujuan strategis dengan akun palsu.

Facebook tercatat sudah menghapus 53 akun, 51 halaman, tiga grup, dan 18 akun Instagram di sudan.

Baca Juga: Studi Baru: COVID-19 Kemungkinan Besar Berasal Dari Alam, Bukan Kebocoran Lab di Wuhan China

Baca Juga: Donald Trump Muak dengan Pacar Anaknya, Kimberly Guilfoyle

Baca Juga: Viral Seluruh SPBU Tutup untuk Mendukung PPKM Darurat, Begini Faktanya

Beberapa diantaranya mendorong kudeta dan kembalinya mantan pengusaha Omar Hassan al-Bashir.

Para peneliti di Valent Group sebuah agensi digital yang berbasis di London, membantu Facebook mengidentifikasi akun yang secara kolektif mengumpulkan 1,8 juta pengikut.

"Orang-orang di balik aktivitas ini menggunakan akun duplikat dan palsu - beberapa di antaranya sudah terdeteksi dan dinonaktifkan oleh sistem otomatis kami - untuk mengelola halaman, mengarahkan orang ke situs web mereka, menghindari penegakan, memposting, dan memperkuat konten mereka agar tampak lebih populer dari sebelumnya," tulis laporan Facebook.

Konten diposting oleh halaman termasuk dukungan untuk normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel.

Selain itu kritik terhadap Partai Komunis, sekularisme, feminisme, dan pemerintah transisi Sudan saat ini.

Halaman-halaman yang dihapus Facebook sebagian besar beroperasi dalam bahasa Arab dan terkait dengan individu-individu di Sudan.

Hal itu juga termasuk mereka yang terlibat dengan Gerakan Masa Depan untuk Reformasi dan Pembangunan sebuah partai politik.

Facebook telah menghapus jaringan 130 akun, 221 halam, 35 grup, dan 29 akun Instagram di Aljazair.

Akun tersebut memiliki tautan ke individu di dalam negeri, dengan beberapa bekerja untuk kampanye 2019 Presiden Aljazair saat ini Abdelmadjid Tebboune.

Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri? Berikut Beberapa Nomor Dokter yang Bisa Dihubungi untuk Konsultasi Gratis

Di Irak, Facebook menghapus jaringan 675 akun Facebook, 16 halaman, dan 10 akun Instagram.

Facebook mengatakan jaringan itu berasal dari Irak tetapi mempromosikan informasi atas nama entitas asing.

Berbagai berita yang mendukung Iran, milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah dan Hizbullah.

Sebagian besar akun palsu dibuat pada Oktober 2020 dan menjadi sangat aktif pada April 2021, dengan banyak yang menggunakan foto stok sebagai gambar profil.

Di Yordania, Facebook menghapus jaringan setidaknya 89 akun, 35 halaman, tiga grup, dan 16 akun Instagram yang menargetkan warga Yordania yang diikuti oleh 634.000 akun.

Jaringan tersebut memiliki hubungan dengan individu-individu di Yordania yang terkait dengan militer Yordania.

Akun tersebut telah menghabiskan 26.500 dolar untuk iklan di Facebook di Instagram.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x