Kudeta Militer Myanmar Memasuki Perang Politik, Pembantaian 25 Warga Sipil Viral Dituduhkan ke Kelompok Etnis

- 18 Juni 2021, 15:45 WIB
Seorang Biksu di Myanmar Rela Meninggalkan Tugasnya Sebagai Biksu, Demi Melawan Kudeta Militer Myanmar
Seorang Biksu di Myanmar Rela Meninggalkan Tugasnya Sebagai Biksu, Demi Melawan Kudeta Militer Myanmar /Setn

Seperti banyak dikabarkan, Myanmar telah berada dalam krisis sejak kudeta dan para jenderal telah berjuang untuk menegakkan ketertiban dengan kekejaman yang memicu penentangan dan demonsstrasi besar-besaran.

Namun, kini junta militer Myanmar menyalahkan kekerasan pada 'teroris' dan menangkap ribuan orang, termasuk guru, dokter dan wartawan.

Majalah Frontier Myanmar mengatakan redaktur pelaksananya Danny Fenster, seorang Amerika, muncul di sesi pengadilan khusus di penjara pada hari Kamis, 17 Juni 2021 dengan tuduhan penghasutan.

"Kami terkejut dan frustrasi karena dia ditahan tanpa alasan yang jelas," kata Frontier.

Sementara itu, MRTV yang dikelola negara Myanmar tidak menyebutkan kehadiran pengadilan dalam buletin berita malamnya.

 

Baca Juga: Luluh Lantah di Serang Israel, Pusat Pendidikan di Gaza Sulit Dibangun Kembali

Atas penahanan itu, di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price meminta Myanmar untuk memberikan akses kepada pejabat konsuler ke Fenster dan memastikan perawatan yang tepat selama dia tetap ditahan.

"Petugas konsuler kami di Burma telah berusaha untuk mengunjungi Daniel tetapi kami belum diberikan akses kepadanya oleh pejabat rezim," kata Price kepada wartawan melalui panggilan singkat.

Meskipun sebagian besar kritik internasional telah diarahkan pada junta militer, akan tetapi ada juga kekhawatiran berkembang tentang perilaku pasukan pemberontak.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah