Kembali Meregang Nyawa, Bentrokan Militer Myanmar dengan Kelompok Etnis Antikudeta di Desa Meluas

- 5 Juni 2021, 18:32 WIB
Pasukan keamanan Myanmar dan kelompok bersenjata terlibat baku tembak di wilayah perbatasan China pada Minggu, 23 Mei 2020.
Pasukan keamanan Myanmar dan kelompok bersenjata terlibat baku tembak di wilayah perbatasan China pada Minggu, 23 Mei 2020. /Reuters/Stringer

Protes anti-junta berlangsung setiap hari di banyak bagian negara yang telah dilumpuhkan oleh pemogokan berbagai aktivitas, termasuk ekonomi.

Baca Juga: Huru-Hara Kudeta Mengganas, Isu kemanusiaan Mendesak, Junta Militer Myanmar Enggan Menolak Enggan Mengiyakan

sementara konflik dengan kelompok etnis tentara yang menentang junta berkobar di perbatasan Myanmar.

Pada hari Sabtu ini, bentrokan menyebar ke wilayah Ayeyarwady, daerah penanaman padi penting yang memiliki populasi besar dari kedua kelompok etnis mayoritas Bamar.

Meskipun sebagian besar kekuatannya diambil oleh tentara, dan minoritas Karen.

Bentrokan pecah sebelum fajar di Kyonpyaw, sekitar 150 km (100 mil) barat laut Yangon.

Dikatakan seorang penduduk kepada Reuters Ketika tentara datang untuk menangkap seorang pria yang dicurigai menyimpan senjata dan dihadang oleh ledakan bom.

“Masyarakat di desa hanya memiliki panah dan banyak korban di pihak masyarakat,” kata warga yang meminta tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.

Baca Juga: Pulang Kampung, 32 Santri di Ponpes Harjasari Bogor Terpapar Covid-19

Khit Thit Media dan BBC berita berbahasa Burma pun mengatakan tiga orang tewas.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x