Menurut sebuah kelompok aktivis, hingga 4 bulan kudeta militer Myanmar ini, setidaknya 845 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan lebih dari 4.500 dipenjara, akan tetapi junta membantah angka-angka itu.
Dewan Penasihat Khusus untuk Myanmar, sekelompok pakar internasional independen, mengatakan sangat penting bahwa utusan ASEAN juga bertemu dengan para pemimpin protes.
Baca Juga: Tok, Tuai Polemik, KPI Hentikan Sinetron Suara Hati Istri Zahra
Anggota pemerintah oposisi paralel, anggota parlemen terpilih dan partai Suu Kyi.
"Kegagalan untuk bertemu dengan semua pihak terkait berisiko memberikan legitimasi kepada junta dan merusak upaya dan pengorbanan besar yang dilakukan oleh rakyat Myanmar untuk melawan upaya kekerasan dan melanggar hukum junta untuk merebut kekuasaan," katanya.***