Viral Puisi Anak SD 'Sepedah, Ikan dan Batubara,' Singgung Soal Sepeda Jokowi dan Kerusakan Alam

- 4 Desember 2020, 16:57 WIB
Puisi anak SD asal Palembang yang viral di media sosial
Puisi anak SD asal Palembang yang viral di media sosial /Twitter/@okkymadasari

ISU BOGOR - Baru-baru ini viral puisi anak SD yang menyinggung soal kebijakan pemerintah dan kerusakan alam.

Puisi anak SD asal Palembang itu berjudul 'Sepedah, Ikan dan Batubara' itu diunggah pertama kali oleh seorang penulis novel ternama, Okky Madasari di akun Twitter-nya.

Dalam postingannya itu, ia menjelaskan kalau puisi itu karya Wahyu Hendrawan, SDN 204 Palembang.

Okky Madasari terpukau dengan puisi 'Sepedah, Ikan dan Batubara' itu, yang mana dirinya menjadi juri dalam lomba karya tulis ekologi ini.

Puisi karya Wahyu Hendrawan itu meraih juara 2 dalam lomba yang bertemakan "Daya Rusak Pertambangan Batubara dan PLTU Bagi Kehidupan".

Baca Juga: Cara Nonton Mulan di Disney+ Hotsar 4 Desember dan Biayanya, Filmnya Sempat Diboikot di 3 Negara

Baca Juga: Netizen Diskusi Kasus Buruk yang Diterima G-Dragon Selama Wamil, Knetz: BTS Semoga Gak Begitu

Puisi 'Sepedah, Ikan dan Batubara' itu menggambarkan kondisi kerusakan alam akibat kegiatan industri yang mengeksploitasi kekayaan alam, tanpa memikirkan dampaknya.

Kebijakan yang diambil pemerintah terkait pertambangan batubara yang merusak lingkungan juga tergambar di puisi itu.

Dalam puisi itu menyinggung soal kerusakan alam akibat tambang, serta pencemaran air sungai yang berdampak pada matinya ekosistem ikan.

Dalam puisi itu juga menggambarkan kalau eksploitasi alam yang megakibatkan kerusakan itu akan berdampak pada rakyat kecil.

 

Berikut puisi lengkap 'Sepedah, Ikan dan Batubara' karya Wahyu Hendrawan:

Aku tidak dapat sepeda dari Pak Jokowi,

Karena tidak bisa menjawab nama-nama ikan.

Dari kecil tak ku jumpai tilapnya lagi.

Padahal kata bapak di Sungai Enim banyak ikan

Aku mau sepeda,

Tapi bapak tidak membelinya,

Kebun karet bapak sudah jadi tambang,

Upah kerja buruh tambang
cuma cukup makan seminggu,

Baca Juga: Kenapa Film Mulan yang Tayang Hari Ini Sempat Diboikot Tiga Negara? Ini Penyebabnya

Baca Juga: Fakta Gunung Sakurajima Meletus 2019 Diklaim Erupsi Gunung Semeru

Kami mungkin tidak akan mati kelaparan
Sebab kami makan jalan berdebu

Aku mau sepeda, aku harus sekolah yang pintar

Kata Bu Susi dan Pak Edy Prabowo, makanlah ikan biar pintar

Tapi sungai di belakang rumah tidak ada ikannya, airnya bau dan hitam

Tidak ada lagi masa depan di sungai kami

Aku tidak punya sepeda dan tidak bisa makan ikan
Sungai sudah mati

Hutan gentayangan bersama debu beracun sepanjang jalan

Aku tidak bisa makan ikan
Sebab aku dan ikan tidak bisa berenang di sungai yang tercemar.

Aku tidak punya sepeda
padahal jalan ke sekolah sangat jauh
Sejauh mulut tambang yang makin gaduh.***

Editor: Yudhi Maulana Aditama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x