Sersan Vadim Shishimarin dituduh menembak seorang warga Ukraina tak bersenjata melalui jendela mobil yang terbuka di desa Chupakhivka.
Komandan tank Rusia berusia 21 tahun itu mengaku bersalah di pengadilan distrik Kiev karena menembak seorang pria pada 28 Februari, yang hanya empat hari setelah invasi Rusia dimulai.
Baca Juga: Ukraina Gelar Sidang Kejahatan Perang Pertamanya dengan Terdakwa Tentara Rusia
Jaksa Ukraina mengatakan tentara itu termasuk di antara empat prajurit Rusia lainnya yang menembak dan mencuri mobil milik pribadi untuk melarikan diri setelah area mereka menjadi sasaran pasukan Ukraina.
Ketika mereka tiba di Chupakhivka, yang terletak sekitar 200 mil sebelah timur Kyiv, mereka melihat seorang pria bersepeda dan berbicara di teleponnya.
Mereka mengatakan Shishimarin diperintahkan oleh prajurit lain untuk membunuh warga sipil untuk mencegah dia meningkatkan alarm pada Rusia berada di desa.
Baca Juga: Putin Dipermalukan saat Tentara Rusia yang Ditahan Ukraina Ngaku Tak Miliki Pelatihan
Shishimarin kemudian membunuh warga sipil hanya beberapa meter dari rumahnya setelah dia melepaskan beberapa tembakan melalui jendela mobil yang terbuka dengan senapan serbu ke kepala pria itu.
Dinas Keamanan Ukraina, yang dikenal sebagai SBU, memposting video Shishimarin awal bulan ini yang menjelaskan bagaimana dia menembak pria itu.
"Saya diperintahkan untuk menembak. Saya menembak satu (putaran) ke arahnya. Dia jatuh. Dan kami terus berjalan," ucapnya sedih.
Baca Juga: Tentara Rusia Dituduh Memperkosa Gadis Ukraina Berusia 3 Tahun
Pengacara pembela tentara, bernama Viktor Ovsiannikov, mengatakan kepada pengadilan bahwa Shishimarin awalnya menolak untuk melepaskan tembakan, tetapi diberi perintah dua kali dan melakukan penembakan karena takut akan keselamatannya sendiri.
Dia menambahkan bahwa hanya satu dari tiga atau empat putaran yang tepat sasaran.
"Dia sedang duduk di jendela mobil ... mobil itu bergerak dengan kecepatan tinggi dengan ban bocor.
Baca Juga: 2 Tentara Rusia Tewas dan Ratusan Sakit Parah Usai Makan Kue Beracun dari Warga Ukraina
"Saya pribadi berpikir bahwa seharusnya bukan pemuda ini di dermaga, tetapi kepemimpinan senior negara lain yang menurut saya bersalah karena melepaskan perang ini," kata Ovsiannikov.
Shishimarin diadili berdasarkan bagian dari KUHP Ukraina yang membahas hukum dan kebiasaan perang.
Pengadilan itu dilakukan setelah Ukraina menuduh Rusia melakukan kekejaman dan kebrutalan terhadap warga sipil selama invasi, dan menambahkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi lebih dari 10.000 kemungkinan kejahatan perang.
Baca Juga: Istri Tentara Rusia Desak Suaminya Jarah Segala yang Ada di Ukraina saat Melarikan Diri ke Belarusia
Rusia membantah pasukannya menargetkan warga sipil. Moskow juga menuduh Kyiv melakukan kekejaman dalam upaya untuk menodai kekuatannya.***