ISU BOGOR - Rambut rontok berlebihan pasca Covid-19 bayak dikeluhkan pasien yang pernah terpapar. Menurut Dokter Tirta Manira Hudhi itu disebabkan syndrome telogen effluvium.
"Itu adalah kerontokan rambut secara massif (berlebihan) temporer dalam waktu singkat dikarenakan stres atau shock pada tubuh," ungkap Dokter Tirta.
Rambut rontok berlebihan pasca Covid-19 ini, menurut Dokter Tirta bisa meminta rujukan pada dokter kulit dan kelamin.
"Kayak contoh, Dokter Tirta potong rambut, kenapa bisa tumbuh? karena rambut rontok akan digantikan rambut yang baru. Rambut yang pendek akan digantikan rambut yang baru," ungkap Dokter Tirta.
Jadi, kata Dokter Tirta, folikel rambut yang hilang dengan folikel rambut yang baru akan selalu imbang.
"Nah ketika tubuh mengalami fase stres, seperti demam, panik, cemas, itu tubuh akan secure di energi yang utama, jadi kayak pesawat luar angkasa gitu," papar Dokter Tirta.
Baca Juga: Usai Diduga Laporkan dr Louis, Dokter Tirta Disebut Pembungkam Kebebasan Berpendapat oleh Warganet
Artinya, lanjut Dokter Tirta, seperti luar angka itu yang tidak penting-penting saat terjadi stres akan dibuang.